Selasa, 15 Maret 2011

Hang-on!!! UAN bentar lagi!!

yeay~! UAS selesai ^^
tapi bener-bener yah.. adil banget yah yang namanya sekola.. UAS 6 hari, eh abis UAS cuma dikasih libur 1 hari -_-"
huweeeeeeeeeee~~ saya "bahagiaaaaaaaaa~~" makasih pak!! makasih bu!! (>.<)>

dan 1 hari itu udah berakhir.... hmm..bener-bener.. TRAGIS!!!
masih pengen libuuuuuuuuuuuuurrr~~ T^T
gw belom siap melangkahkan kaki gw masuk ke kelas yang entah dihantui oleh roh jahat macam apa sampe gw ogah banget lama-lamaan di situ ~_~

tapi dengan sangat terpaksa... gw paksa ni kaki biar masuk.. dan akhirnya.. masuk juga.. setelah diomelin guru gara-gara gw masi diem di luar padahal udah bel.
--> FYI:
diem di luar walopun bel masuk udah bunyi itu kebiasaan gw sejak gw naek kls 2. jadi biarin aja gurunya masuk duluan..tar kl dia udah masuk, baru deh gw ketok pintu

dan hari ini pun... sama aja ky biasanya
belom juga 2 jam p****t gw nempel di bangku, mood gw udah berceceran, dan 5 menit kemudian... mood gw bener-bener ilang + dalem hati gw udah jejeritan:

"AAAAAAAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~~~ GIVE UP gw GIVE UP!!!"

ga jelas? oke.. gw perjelas.. G-I-V-E_ U-P !!!
gila!! sumpah.. bener-bener gila!!! heran gw.. kenpa sih tuh kelas auranya ga enak banget?! bikin gw ewa mulu!!
(untung aja gw idupnya di zaman modern... jadi bisa autis maen hp aja kalo mood gw mendadak ilang di kelas. coba bayangin kalo gw idup di zaman batu, dan mood gw ilang tiba-tiba di kelas.... saking ewa.na bisa lempar jumrah di kelas kali ya gw?? -__-")

Nah, untuk mengembalikan mood gw yang ilang entah kemana(kebawa puting beliung kmaren mungkin ga ya?).. biasanya gw maen game. :) sengaja gw isiin 5 game RPG sekaligus ke hp gw, biar autis maennya. tapi tadi...sumpah!! ana zuzur!! maen game pun gw males banget T^T

oke.. beralih ke opsi berikutnya!!
music player!! ud shuffle playlist biar ga bosen tapi ternyata..masih ga ngefek juga!!
akhirnya iseng-iseng gw coba play aja..
-> secondhand serenade-half alive. hasilnya?? bagus!! ketagihan dengerin tapi gw malah pengen mewek -_-"
-> kyuhyun-puff the magic dragon. hasilnya?? makin kejer T^T
-> forever the sickest kids-what do you want from me. hasilnya?? makin ewa.. ~3~
-> Owl city-To the sky. hasilnya?? horeeeeeeeeee~~ MOOD GW BALIK SETENGAH!!! \^o^/

--Dan ini liriknya--

Dada, dada, dadadadadadada
Dada, dada, dadadadadadada

Shipwreck in the sea of faces,
There's a dreamy world up there,
Dear friends in higher places,
Carry me away from here,
Travel light let the sun eclipse you,
'Cause your flight is about to leave,
And there's more to this brave adventure,
Than you'd ever believe,

Birdseye view, awake the stars 'cause they're all around you,
Wide eyes will always brighten the blue,
Chase your dreams, and remember me, speak bravery,
'cause after all those wings will take you, up so high,
So bid the forest floor goodbye, as you brace the wind and,
Take to the sky... you take to the sky

Dada, dada, dadadadadadada
Dada, dada, dadadadadadada

On the hills of lore and wonder,
There's a stormy world up there,
You can't whisper above the thunder,
But you can fly anywhere,
Purple burst of paper birds this,
Picture paints a thousand words,
So take a breath of mist and mystery,
And don't look back!

Birdseye view, awake the stars 'cause they're all around you,
Wide eyes will always brighten the blue,
Chase your dreams, and remember me, speak bravery,
'cause after all those wings will take you, up so high,
So bid the forest floor goodbye, as you brace the wind and,
Take to the sky... (you take to the sky)

There's a realm above the trees,
Where the lost are finally found,
Touch your feathers to the breeze,
And leave the ground,

Birdseye view, awake the stars 'cause they're all around you,
Wide eyes will always brighten the blue,
Chase your dreams, and remember me, speak bravery,
'cause after all those wings will take you, up so high,
So bid the forest floor goodbye, as you brace the wind and,
Take to the sky... you take to the sky...(you take to the sky)

Dada, dada, dadadadadadada
Dada, dada, dadadadadadada
You take to the sky.

(NB: yang gw bold itu penggalan lirik fav. gw ^^)

so thanks to OWL CITY yang udah nyiptain/nyanyiin lagu itu. bener-bener mood booster buat gw ^^
hohoho arigato gozaimasu~~ hehe honto ni arigato ^^

Senin, 14 Maret 2011

Gomen.. angel-chan (part 10)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 10
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: @red_AKUMA

Pagi harinya….

*TING**TONG*

Joe membunyikan bel rumah angel. “yaa~~ tunggu sebentar..” jawab si empunya rumah. Pintu terbuka, terlihat sosok gadis SMA “ya? Ada perlu apa?” melihat angel yang seperti itu, joe kembali tidak tega.. “kau yang bernama angel?” joe memastikan, “ya.. aku angel…anda siapa?ada perlu apa ya??” angel heran, karena ia tidak mengenal joe. “aku..aku Dr. Joe..hm.. aku.. ah, ini.. ini..dari Fabian..untukmu..” joe mengucapkannya terbata-bata sambil menahan air matanya dan memberikan handycam itu. “he?? Sensei?? Apa maksudnya??” perasaan angel semakin tidak karuan ketika joe tidak menjawab pertanyaannya.

Angel menekan tombol power pada handycam itu, lalu melihat video terakhir yang direkam oleh fabi-senseinya semasa hidup.. tapi Angel masih belum mengerti apa maksudnya. “dokter… ini..benar-benar dari fabi-sensei?? Sebenarnya ada apa ini??” Tanya angel, “dia sakit..fungsi jantungnya terus menurun, tapi dia tidak ingin kau tahu tentang hal ini..itu sebabnya, dia selalu merahasiakannya darimu..” mendengar jawaban joe airmata angel mulai menitik, dia benar-benar tidak percaya.. “lalu…dimana..dia..sekarang? kondisinya bagaimana dok?!!” air mata angel semakin deras, joe hanya menunduk..”dokter!! jawab!!” bentak angel. “dia…dia sudah dimakamkan tadi pagi. Dia meninggal kemarin malam..karena gagal jantung. ” jawaban joe itu sangat memukul perasaan angel.. angel menangis sejadi-jadinya di pundak joe.

“dokter..antarkan aku ke makamnya” bisik angel. Joe lalu mengantar angel, angel segera menghampiri nisan dengan nama senseinya itu. “sensei.. BAKA!!! SENSEI BODOH!!! kenapa berbohong padaku?!! Kenapa sensei?!!!” bentaknya di depan pusara yang baru dibuat itu. Lalu ia kembali tenang, “sensei..apa yang semalam bermain piano itu kamu..?? apa itu salam perpisahan darimu?? sangat indah…arigato” katanya sambil membungkukkan badannya. “sayonara….selamat jalan..fabi-sensei…” angel berbisik sambil berjalan di samping joe meninggalkan pemakaman itu.

~THE END~

Gomen.. angel-chan (part 9)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 9
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: @red_AKUMA

Di rumah angel…

Angel yang sedang tidur, tiba-tiba terbangun karena suara yang mengusik tidurnya. Ia mendengar dentingan pianonya.. “piano?? Siapa yang memaikannya??” batinnya.. dentingannya sangat khas, angel tahu itu permainan siapa. Tapi, malam-malam begini…angel lalu menghampiri piano itu “fabi-sensei??” panggilnya, namun tidak ada siapa-siapa yang memainkan piano itu. Angel tetap yakin, bahwa pemainan itu..dentingan piano itu..nada-nadanya..itu adalah milik senseinya. “sensei…” bisik angel.

Belum ada 2 hari sejak fabian dipindahkan ke ruangan ICU, tiba-tiba seorang perawat menghampiri joe dengan tergesa-gesa

“DOKTER!! PASIEN DI RUANGAN ICU KONDISINYA MENURUN LAGI!!!” kata perawat itu panik. “apa?? Lagi?? Baiklah. Aku segera kesana.” Joe segera berlari ke ICU, terlihat tim medis sedang bekerja keras menstabilkan kondisi fabian.

Pemuda itu kini berada diambang kematian... "eeerrrrrrrrrrrrgggghhh~~ to..lo....ng.." dia terus mengerang kesakitan, "hmmmphh~~ na...fa...ssshh.. aaaaaarrrggghhhhh~~ ti..tidak.. hngngnggngngngngngh~~ bi..sssa..hhh..hh.." ia terus mengerang sementara tim medis berusaha menyuplai oksigen, tiba-tiba.. ia merasa ada sesuatu yang mendesaknya..menghalangi jalan nafasnya "agh!~ o..k..sig..en..~hh..hhh...~ to.. uhuk!! uhuk!! tolong...na...~hngnngngnghh~~uhuk!! huk!! uhuk!! ..ti..dak..uhuk!! bi..uhuk!! sa hnngngngngh~...na..uhuk!! uhuk!! uhuk!! fa..ss..uhuk!!"

pemuda itu terbatuk-batuk disertai muncratan cairan merah kental yang terus keluar dari mulutnya. “bagaimana keadaannya?” Tanya joe ketika tiba di ICU. "dok!! pasien mengalami pendarahan!!!" tim medis yang melihat segera melaporkannya.

Sementara itu..Lagi-lagi, terlihat garis vertikal yang tidak stabil… kadang melonjak keras sekali…setelah itu melemah..menguat lagi..lalu terlihat nyaris membentuk garis horizontal dan terdengar bunyi *PIP* yang sangat cepat dari monitor.

"fabian!! fabian!!! hei!! jangan bicara!! tenanglah!!" joe berkata begitu agar pendarahannya tidak semain parah. Fabian menggelepar di bednya..matanya membelalak, seisi ruangan semakin panik"dokter!! pasien kejang!!"seisi ruangan semakin panik. lalu tiba-tiba suara dari mesin itu itu berubah menjadi sangat lambat.. “dokter!! Jantungnya…” belum selesai ketua tim medis menjawab pertanyaan joe, tiba-tiba fabian menutup matanya, ia terkulai lemas

*PIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIPPPPPPPPPPPPPPPPP*

Suara itu berasal dari monitor jantung, joe kaget mendengarnya.. garis horizontal di monitor terlihat jelas olehnya “siapkan alat pacu jantung!! CEPAT!!” teriaknya, tim medis segera menyiapkan alat itu, kesibukan di ruangan itu sangat jelas terlihat “siap?!! 1..2..3!!” joe menempelkan alat itu ke dada fabian, tubuhnya terangkat sedikit karena kejutan listrik yang dihantarkan alat itu. *PIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIPPPPPPP**PIP**PIP**PIIIIIIIIIIIPPPPPPPPPPPP* terdengar suara dari monitor. Terlihat sedikit garis vertikal yang muncul, lalu disusul lagi dengan garis horizontal.

“dokter…” tim medis sudah menyerah, tapi tidak dengan joe. “gelombang otaknya masih ada, masih ada kemungkinan!! Coba lagi!!” teriaknya sambil terus berusaha… sampai akhirnya, setelah 15 menit joe mencoba, gelombang otak fabian tidak terdeteksi lagi, detak jantung, denyut nadi, nafas..semuanya lenyap.. rupanya usaha joe tidak membuahkan hasil….semua yang ada di ruangan itu mematung, ruangan itu mendadak jadi sangat sunyi, hanya ada suara dari monitor yang menampilkan garis horizontal…

“meninggal dunia..gagal jantung...” Joe memecah kesunyian “umumkan waktu kematiannya…” katanya sambil menunduk dan meninggalkan ruangan itu. Tim medis segera melepas semua alat penopang kehidupan dari tubuh fabian yang mulai kaku, membersihkan muncratan darahnya, lalu menyelimutinya sampai ujung kepala. Karena joe sudah lama mengabdi pada keluarga fabian, maka ia berinisiatif untuk yang mengurus pemakamannya.. “sepertinya…aku memang harus mengantarkan video ini..sekarang kau tidak akan kesakitan lagi, semoga kau tenang di sana.. tapi pasti sangat berat untuk gadis itu merelakan kepergianmu fab...” joe benar-benar tidak bisa menahan perasaannya. Tapi janji adalah janji, ia tetap mengatarkan video itu…

To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 8)

Title :Gomen..angel-chan

Part(s): 8

Genre : Angst, romance (?), sad ending, death-fic

Author: @red_AKUMA

Setelah kondisinya stabil, ia dipindahkan dari UGD ke ramar rawat inap…

“hai!” joe menyapa dari balik pintu, “boleh masuk?? Aku akan memeriksa keadaanmu” katanya. Fabian hanya mengangguk. “boleh aku minta tolong sesuatu??” Tanya fabian kepada joe ketika sedang memeriksanya. “boleh, apa itu?” joe penasaran.

“tolong..ambilkan handycam yang ada di atas meja tv di rumahku..” jawabnya.

Joe heran, selama dia jadi dokter…permintaan pasien dengan kondisi sekarat seperti ini umumnya adalah minta dipanggilkan orang-orang terdekatnya. tapi yang satu ini? Handycam?? Joe tidak bisa menyembunyikan keheranannya “handycam?? Untuk apa??” akhirnya pertanyan itu terlontar juga. “sudahlah.. ini penting” jawabnya. Joe menyanggupinya, lalu ia mengambil handycam yang dimaksud dan membawanya ke RS.

*TOK**TOK*

“Ini handycamnya” kata joe sambil menaruh handycam itu di meja. “umm.. terimakasih..” fabian lalu menyalakan handycamnya, memastikan kalau kasetnya masih cukup, lalu ia menekan tombol rekam..

“hai, angel-chan. Kau mau tahu apa maksudku yang waktu itu kan? Baiklah.. video ini akan menjelaskannya.” Ia lalu mengedarkan sudut pandang kamera ke sekeliling kamarnya. Terlihat macam-macam peralatan di ruangan itu.. tabung oksigen, monitor jantung, infus.. ia lalu mengembalikannya ke sudut semula, “kau lihat tadi? Yah.. itulah penjelasanku, kenapa waktu itu aku melarangmu mengucapkan aishiteru padaku. Aku sakit…umurku tidak akan lama lagi. Bahkan mungkin saat kau melihat video ini, aku sudah pergi. Maaf ya, selama ini sensei membohongimu..agar konsentrasimu tidak terganggu. Sensei tidak ingin menjadi beban dan menyusahkanmu. Tidak ingin memberikan harapan kosong.. walapun sebenrnya.. aku juga suka.. Angel-chan. Sayonara.. Tetap semangat ya! GANBATTE angel-chan!!” setelah selesai merekam, fabian menuliskan alamat angel di sebuah kertas.

“ini..” ia menyerahkan kertas & handycam itu pada joe. “untuk apa?” joe benar-benar heran. “kalau aku mati, tolong berikan handycam & video rekaman ini kepada angel, gadis yang alamatnya kutulis di kertas itu” joe hanya mengangguk ia menahan air matanya agar tidak keluar. “terimakasih banyak, maaf merepotkan” itulah kata-kata terakhir yang keluar dari mulut fabian.

setelah mengucapkan itu, kondisinya menurun drastis. Matanya membelalak, mulutnya megap-megap berusaha keras untuk bernafas, kedua tangannya meremas sprei kasur dengan kuat, badannya menggeliat menunjukkan kesakitan yang luar biasa. Monitor di sampingnya menunjukkan garis vertikal yang tidak normal, kadang melonjak…lalu turun lagi sampai nyaris menunjukkan garis horizontal. Joe yang melihat kondisi itu dengan sigap langsung memasangkan selang oksigen dan memencet bel agar tim medisnya segera datang.

5 menit kemudian, setelah mendapat pertolongan...fabian masih sadar, jantungnya mulai stabil, tapi keadaannya tetap kritis

“Segera pindahkan dia ke ruang ICU!!!” joe memberi arahan pada tim medisnya. Mereka segera memindahkan fabian ke ICU, lalu memasangkan alat-alat penopang kehidupan padanya. Kabel dan selang menempel di badannya… Kabel monitor detak jantung, kabel monitor gelombang otak, alat pendeteksi denyut nadi, selang infus menancap di lengan dan dadanya, selang kateter, masker oksigen… hidup-matinya sekarang bergantung pada alat-alat itu.

To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 7)

Title: Gomen.. angel-chan

Part(s): 7

Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic

Author: @red_AKUMA

“sensei…wajahmu pucat..kau sakit??” Tanya Angel. “ah?? Oh.. ahahaha tidak apa..hanya efek begadang semalaman” fabian mencoba berkelit dengan senyum tipis yang agak dipaksakan, tapi dia tetap tidak bisa menyembunyikan kesakitan yang tiba-tiba menyerangnya. “fabi-sensei?? Daijobu?? Sensei kenapa? Sepertinya sakit sekali” angel khawatir melihat fabian meringis sambil memegangi dadanya, “tidak.aku tidak apa-apa. Hanya..sedikit masuk angin. Baiklah.. aku duluan ya..” ia lalu meninggalkan angel yang masih berdiri keheranan.

Fabian hampir sampai di rumahnya ketika rasa sakit itu semakin menjadi…

“ah..sial…lagi-lagi kambuh di saat yang tidak tepat!!” runtuknya dalam hati. Cepat-cepat dia buka pintu rumahnya.. “ah.. kunci!! Sampai lupa…” batinnya. Ia mengeluarkan sebuah anak kunci dari sakunya lalu mencoba menjejalkannya ke lubang kunci. Tangannya gemetar, sulit sekali memasukkan kunci itu. “sial~sial~siaaalll~~ masuklah…kumohon..cepat!!!” *CKLEK* “terbuka!! Akhirnya!!” Fab segera masuk.. “a..aku..pulang…” katanya dengan terbata karena mengucapkannya sambil menahan sakit.

fabian mencari-cari botol itu, tidak ada di laci…dimana botol itu?? Ia lupa dimana terakhir kali meletakkannya… ia sudah mencarinya di meja makan meja tv, sofa, kasur, tetap tidak ada. dimana terakhir kali ia letakkan botol itu?? “tidak ada..tidak ada…ayolah fabii~ ingat-ingat lagi,, dimana terakhir kau simpan?? Pelupa sekali sih!!” umpatnya dalam hati.

“akh!! Sesak..aku tidak kuat…apa yang harus kulakukan?? Sakit sekali..Aku benar-benar tidak kuat..” dadanya semakin berat, jantungnya sakit..seperti ada tangan tak terlihat yang meremasnya. “dokter!! Iya..aku butuh dokter!!” cepat-cepat ia merogoh sakunya dan mengambil hp lalu men-dial kontak dengan ID ‘Dr. Joe’

Di rumah Dr. Joe…

“hmm.. mengapa hari ini semua acara tv begitu membosankan?? Adakah tayangan lain yang lebih bermutu dari sinetron??” runtuknya sambil mematikan TV. *DRRRTTT**DRRRRT* hpnya bergetar di meja. “telpon?? Malam-malam begini?? Siapa??” batinnya. Lalu ia melihat nama si penelepon, sedikit heran tapi ia angkat cepat-cepat “fab? Ada apa malam-malam begini?” tanyanya. “dok..bisakah..dokter datang ke rumah..malam ini??aku..dalam..masalah..” jawaban dari sebrang telpon terdengar sangat menyakitkan. “hey!! ada apa?? Kau kenapa??” joe panik mendengar nada bicaranya. Sementara itu, meski sulit fabian masih berusaha menjelaskan apa yang ia rasakan di tengah rasa sakit luar biasa yang menderanya “dok..a..aku…jan..jantung..ku…arghh!!” dadanya panas…sesak…bisa ia rasakan jantungnya berdebar sangat cepat, “fab!! Fab!! Kau bisa dengar aku?? Bertahanlah!! Jangan tutup telponnya, Aku segera datang!!” joe tahu ini serius, ia segera menstarter mobilnya, memacu mobilnya secepat mungkin.

“do..dokter.. to..tolong..ak..u..ugh!! se..sak…da..dada..ku..se..sep..seperti..akan..me..le..dak..ARRRGGGHHH!! jan..tung..ku…” Fabian memegang dadanya, jantungnya sakit sekali..seperti diremas-remas.. dia benar-benar tidak berdaya.. “fab!! Obat!! minum obatnya!!”. Tapi hanya rintihan kesakitan yang lemah yang terdengar dari hp nya, joe makin panik dan mempercepat laju kendaraannya. “dok…ak..ku..tid..ak..ku..at..la..g…i…jan..tung…ku….” suara itu makin melemah, dan..

*BRUKKK*

joe mendengar suara benda berat yang jatuh, “fab!! Fab!! Kau bik-baik saja?? Fab!! “ namun tidak ada jawaban… joe langsung mendial nomor RS tempatnya praktek, lalu meminta ambulans datang ke alamat fab.

Fabian masih setengah sadar, ia jatuh tergeletak di lantai rumahnya, hp nya terpelanting ke sudut ruangan… ia tidak bisa mengambilnya, jantungnya terasa sakit sekali.. mungkin dewa kematian sedang berusaha mencabut nyawanya. sekarang ia pasrah apapun yang akan terjadi..bahkan kemungkinan terburukpun, dia siap menerimanya.

1 menit kemudian

“fab!!” Joe segera masuk dan menghampiri fabian yang terkapar di lantai. tidak ada suara, hanya rintihan kecil dari pasiennya yang kini berusaha mempertahankan kesadarannya yang makin menipis. Joe memeriksa keadaannya… detak jantung..denyut nadi.. “gawat…semuanya melemah” gumam joe, ia lalu menyuntikkan suntikan adrenalin dan mengenakan semacam alat pijat jantung portabel pada fabian untuk memacu detak jantungnya yang semakin lemah, sambil menunggu ambulans joe terus memantau tanda-tanda vital fabian. “hmm…sepertinya ini cukup membantu…”gumam joe ketika melihat alat itu bekerja dengan baik.

Tidak lama, ambulans akhirnya datang… fabian segera dibawa ke RS oleh tim medis dan joe mengikutinya dari belakang. “kasihan sekali dia... padahal masih muda…” gumamnya di mobil.

To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 6)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 6
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: @red_AKUMA

Hari perlombaan…

Angel sudah siap menunggu gilirnya di belakang panggung sambil sesekali mengintip ke bangku penonton…”fabi-sensei mana sih??” dia mulai gelisah.

Sementara itu, sedikit-demi sedikit fabian mulai tersadar…pandangannya terpaku pada angka jam digital di kamarnya.. “huh,,aku masih hidup ternyata…astaga!! Perlombaannya!!” walaupun kondisinya masih lemah, dia langsung berangkat ke tempat pertandingan. “hufth.. untung masih keburu… pulang dari sini aku harus ke apotik, atau langsung ke dokter joe?? Ah entahlah” pikirnya ketika sudah duduk di bangku penonton.

Akhirnya tiba giliran angel… permainannya sangat baik, tidak ada kesalahan sedikitpun. Fabian tesenyum bangga melihatnya. Ketika permainannya selesai, Angel yang melihat senseinya langsung tersenyum lebar.

Saat yang dinantikan akhirnya tiba… pengumuman pemenang. Juara 3..juara 2.. sudah disebut semua. Tinggal juara 1.. dan.. “juara 1 lomba piano SMA tahun ini adalah~~ ANGEL!!!” juri menyebut nama angel dengan keras. Angel langsung maju ke podium dan berkata di depan mikrofon “arigato....fabi-sensei”.

Fabian segera mengirim sms ke angel:

“CONGRATZ ya muridku angel-chan!! TWO THUMBS UP! b^_^d “

Dengan cepat angel balas:

“makasih banyak fabi-sensei :D oh iya.. yang waktu itu… waktu aku bilang aishiteru, sensei kenapa?? Ada yang sensei sembunyiin ya??”

Fabian hanya menatap sms itu, lalu dia memutuskan untuk tidak menjawabnya dulu. Ya, dia harus pulang. Dia lupa nama obat yang harus dibelinya itu dan Baru ingat kalau botol obatnya tertinggal. Fabian segera keluar dari gedung pertunjukkan, dia pergi dengan tergesa-gesa sampai ada suara yang memanggilnya “SENSEI!!!” ya, suara angel.. gadis itu masih penarasan dengan yang fabian katakan waktu privat..

“ah, dia lagi..oh please help me god!! Jauhkan dia dari sisa hidupku agar dia tidak melihatku mati ” batin fabian. Angel menghampirinya “sensei..anu..yang waktu itu…” angel seditik ragu-ragu menanyakannya, “ah..sudah kubilang, lupakan saja, itu bukan apa-apa. Tapi kalau kau tetap memaksa ingin mengetahuinya, bersabarlah. Sebentar lagi kau akan tahu maksudku” katanya dengan senyum tipis.


To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 5)

Title : Gomen.. angel-chan

Part(s): 5

Genre : Angst, romance (?), sad ending, death-fic

Author : @red_AKUMA


Malam harinya, fabian sedang berbaring di sofa sambil bermain game. Tiba-tiba hp nya berbunyi. Ketika melihat layar hp nya dia langsung bergumam “sms..angel?? hmm..”

Isinya:

“ Sensei, akhir-akhir ini sikapmu aneh… ada apa?? Daijobu desuka? Oh iya, besok maukah melihat penampilanku?”

Fabian hanya tersenyum lalu membalas:

“ umm.. daijobu desu ^^ hanya ingin kamu lebih fokus saja kok. Baiklah, besok aku akan datang ;) ”

Lalu dengan cepat angel membalas:

“arigato fabi-sensei ^/,\^ ditunggu kedatangnnya :D “

Fabian hanya tersenyum membaca sms itu, lalu melajutkan gamenya. Tiba-tiba…dadanya terasa berat. Sangat berat…dan panas.

“agh…sial…kambuh lagi” sesak..sangat sesak.itulah yang dia rasakan. Dia tahu, di saat seperti ini, dia harus segera meminum obatnya. Dia berusaha berjalan ke kamarnya, walaupun setiap langkahnya terasa sangat menyiksa akhirnya dia berhasil mencapai kamarnya. Ia segera mencari obat itu di laci mejanya…

“ada!!” batinnya dalam hati ketika menyentuh botol itu. Tapi ternyata obatnya sudah habis dan dia lupa membelinya lagi. “a.apa…habis??” dia semakin panik tapi tetap berusha menenangkan diri, “tenang fabi..tenang..tidak usah minum obat itu pun tidak akan apa-apa..tenang….” lalu dia berjalan kearah kasurnya. Nafasnya benar-benar sesak, tangannya masih memegangi dadanya., pandangannya mulai kabur…1 langkah.. 2 langkah…

Telapak tangannya bisa merasakan detak jantungnya yang semakin lambat tapi sangat keras...pandangannya mulai gelap..lama-lama dia mulai tidak bisa bernafas..tidak bisa merasakan detak jantungnya lagi…dan… *BRUKKK* Fabian jatuh tertelungkup. Dia tak sadarkan diri.


Sementara angel….

“hmm.. kenapa perasaanku tidak tenang ya?? Apa terjadi sesuatu pada sensei?? Tapi tadi dia bilang daijobu..berarti dia baik-baik saja.. ah tapi apa salahnya kalau kutelpon saja??” lalu angel men-dial kontak dengan ID “Fabi-sensei” tapi tidak ada jawaban…


To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 4)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 4
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: red_AKUMA

1 minggu sebelum perlombaan…

Fabian masih melatih angel. Dia masih bisa melatih dengan baik walaupun sambil sesekali menahan rasa sakit yang menyerang jantungnya secara tiba-tiba. “Angel-chan, teruskan dulu sendiri ya. Sensei.. mau ke toilet sebentar” katanya sambil berusaha tersenyum. Dia selalu menyembunyikan botol air mineral kecil dan obat nya di saku celana agar bisa digunakan saat keadan begini. “baik sensei.” Jawab angel yang masih serius dengan tuts-tuts pianonya hingga ia tidak sadar kalau wajah senseinya sangat kesakitan.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan ini, fabian langsung melesat ke toilet, lalu menutup pintunya dengan tenang. Dia duduk di closet sambil memegang dadanya yang terasa sakit dengan satu tangan, sementara tangan satunya lagi digunakan untuk meminum obatnya. “fiuh~~ selamat..selamat.. untung tadi angel-chan tidak begitu memperhatikan” gumamnya setelah merasa agak baikan lalu ia kembali ke tempat angel seolah tadi dia hanya buang air kecil saja.

Privat terakhir sebelum perlombaan dimulai..

“Sensei…apa besok aku bisa menang ya??” Tanya angel ketika selesai privat. “bisa kok.. sensei yakin angel-chan pasti bisa menang” fabian sangat yakin akan hal itu, karena melihat perkembangan permainan angel yang sangat cepat. “tapi sensei…aku tetap tidak yakin..” rupanya pendapat fabian tidak berpengaruh.

“Angel, kita sudah berlatih keras sampai hari ini. Sensei yakin kamu bisa. Ingat itu angel..jangan kecewakan fabi-sensei dengan menyerah sebelum bertanding. Oke?” kata fabian. Sebenarnya ia merasa berat harus mengakhiri privat ini, dan jauh lebih berat mengingat bahwa umurnya tidak akan lama lagi. “umm. Hai’! fabi-sensei” jawab angel disertai anggukan penuh keyakinan dan senyumannya yang manis. “ahaha anak pintar” fabian mengacak-acak rambut angel.

Lalu angel menatap fabian dengan penuh makna.. “he?? Kenapa?” dia sangat heran melihat kelakuan muridnya itu. “aishiteru..sensei…” kata angel dengan malu-malu.

Sebuah kata yang sangat diharapkan fabian, tapi tidak dalam kondisi seperti ini. Tidak dengan umurnya yang tinggal sebentar lagi. “hei, anak kecil sepertimu tidak boleh bicara seperti itu!!” fabian tidak sengaja membentak angel, lalu buru-buru meralat ucapannya “tidak denganku…” katanya sedikit berbisik lalu dia meninggalkan angel.

To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 3)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 3
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: red_AKUMA

*TING~TONG~*

Suara bel membuyarkan lamunan fabian, “siapa yang bertamu malam-malam begini??” ia berusaha menebak-nebak sambil berjalan kearah pintu. Dia membukanya sedikit.. “oh.. dokter joe..silakan masuk. ada apa malam-malam begini dok??”

“Tidak,, tidak apa-apa. Hanya kebetulan lewat dan mampir sebentar..oh iya, apa kau sudah tidur?? Maaf mengganggu istirahatmu” jawab joe ramah. “ah. Tidak.. tidak apa-apa. Lagipula kebetulan sekali dokter datang.. ada yang ingin aku bicarakan..” Fabian berencana mendiskusikan rencananya itu.

“oh, apa yang ingin kau bicarakan??” joe jadi penasaran. “Begini, saat ini aku sedang melatih seorang gadis yang akan mengikuti lomba piano antar sekolah 4 minggu lagi, saat ini aku hanya memberi privat seminggu sekali selama 2 jam. Tapi dia belum lancar juga..” jawabnya. “hmm.. lalu??” Joe mulai curiga.

“aku..aku ingin melatihnya lebih sering lagi supaya peluang menang untuknya lebih besar....” fabian agak merayu agar dokternya mengizinkan. “wow!! Gadis SMA rupanya.. hmm..jangan-jangan..kau memendam perasaan padanya ya??” joe bertanya dengan sedikit usil.

“haaa?? Aku?? Memendam perasaan padanya?? Dengan kondisi yang seperti ini?? TIDAK AKAN!” dia sedikit kesal dengan pertanyaan joe. Walaupun sebenarnya pertanyaan itu benar juga.. dia sedikit memendaam rasa pada angel. “whoa.. oke.oke..tidak usah emosi begitu, aku hanya bercanda kok..hahahaha baiklah, boleh saja. Tapi ingat, kalau merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan kesehatanmu…hubungi aku. Oke?”

“OKE!!”

Keesokan harinya…

Fabian mengirim sms ke angel, isinya apakah angel ada waktu untuk menambah jam pertemuan privatnya? Angel langsung kegirangan. Tentu saja.. karena dia akan lebih sering bertemu dengan fabi-senseinya nya itu. Akhirnya, mereka sepakat mengatur jadwal privat 3x seminggu pada sore hari selama 3 jam. Fabian tidak menyangka, kalau itu adalah keputusan yang benar-benar salah.

Baru 2 minggu, tapi dia semakin sering merasa lelah dan sesak, semakin sering meminum obat penahan sakit yang diberikan dokter joe, dia juga semakin sering kontrol ke dokter. Dan hasilnya… buruk. Dia terlalu mem-forsir tubuhnya…sekarang fungsi jantungnya hanya tinggal 45% lagi dan dia belum juga mendapatkan donor yang sesuai.

Joe menyarankan fabian untuk menghentikan ini semua, menghentikan kegiatannya memberikan privat piano untuk angel. Tapi dia tetap bersikeras untuk menyelesaikan tugasnya pada angel. “hanya tinggal 2 minggu lagi.. Pasti bisa!!” begitu pikirnya. Dia juga selalu meyakinkan joe bahwa dia baik-baik saja.


To Be Continued

Gomen....angel-chan (part 2)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 2
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: red_AKUMA


“aku pulaaaang~~” fabian memang selalu mengucapkan kalimat itu ketika masuk rumahnya walaupun dia hanya tinggal sendirian. Mungkin ini karena dia masih terbawa kebiasaannya saat masih tinggal bersama orangtuanya di Jepang. Sekarang ia tinggal sendirian di Indonesia, dia tidak punya sanak-saudara, orangtuanya sudah lama meninggalkannya saat ia masih berusia 5 tahun. Dia ditinggalkan dengan aset milik orangtuanya yang diatas namakan untuknya. Makanya dia sudah terbiasa hidup mandiri.

“hmm…perlombaan itu tinggal 4 minggu lagi ya..” katanya ketika melihat kalender “sayang sekali kalau Angel sampai kalah, bakatnya sudah terlihat, tapi apa ia bisa menang ya?? Dia kan latihan hanya seminggu sekali..itupun masih kaku” batinnya. Fabian berpikir, kalau dia melatih angel lebih sering.. pasti hasilnya akan cepat terlihat, dan peluang kemenangan Angel juga akan semakin besar.
Dia lalu merebahkan badannya di kasur “hmm… sepertinya aku memang harus lebih sering lagi melatihnya.. Tapi…” ia lalu mengeluarhan botol silinder kecil yang terbuat dari bahan plastik transparan berisi tablet-tablet kecil, mirip botol tablet vitamin. Dia menatap botol itu….

Dua bulan yang lalu…

“Dok.. sebenarnya saya ini kenapa??” Tanya fabian pada dokter Joe. Dokter pribadi yang sudah lebih dari 30 tahun mengabdi pada orangtua fabian. Sebenrnya dia adalah seorang yang anti-dokter dan benci obat, tapi hari itu dia memaksakan diri membuat janji dengan dokter pribadinya untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Beberapa hari ini dia sering merasa badannya lelah, dadanya juga kadang terasa sesak seperti tertindih oleh benda yang sangat berat.
Setelah pemeriksaan kesehatannya selesai, dokter itu terdiam…tidak banyak bicara..seperti menyembunyikan sesuatu. “kenapa dok??” fabian memaksa Joe agar menjelaskan kondisi yang sebenarnya. “umm…saya tahu ini pasti tidak mudah untukmu..fab, kamu..jantungmu bermasalah…” jawabnya. Fabian tidak percaya dengan perkataan dokternya “ap..apa dok?? Jantung?? Jantung saya kenapa?? Saya tidak pernah punya penyakit jantung dok…”
joe menjawab pertanyaan itu dengan serius “iya, saya mengerti.. tapi berdasarkan keseluruhan hasil pemeriksaan, fungsi jantungmu mengalami penurunan. Dan hal ini memang bisa terjadi”. Dunianya serasa runtuh, dia benar-benar tidak menyangka kalau ternyata…

“kalau begitu…fungsi jantung saya..berapa persen lagi dok??” Tanya fabian ketika sudah agak tenang. Dia berharap hasilnya tidak terlalu buruk. “penurunannya hampir 50% , sekarang fugsinya hanya tinggal 55% lagi…”.
“apa?!! 55%??? lalu, apa yang harus saya lakukan dok??” Tanya fab dengan lemas. “kita harus segera mencari donor jantung yang sesuai denganmu. Lebih cepat maka akan lebih baik. Dan selama menunggu donor itu…obat ini akan mebantu mengurangi rasa sakitnya dan sedikit membantu mempertahankan fungsi jantungmu” joe mengulurkan botol berisi tablet-tablet kecil itu.
“dokter…kira-kira, sisa umur saya tinggal berapa lama lagi dok??” suaranya bergetar karena menahan tangisnya agar tidak pecah. “sayang sekali, saya tdak bisa memperhitungkan hal itu…sampai kapan kamu bisa bertahan, maka itulah umurmu”

To Be Continued

Gomen....angel-chan (part 1)

Title : Gomen...angel-chan
part: 1
Genre : Angst, romance (?), sad ending, death-fic
Author : @red_AKUMA

“Fabi-sensei! Kenapa melamun??” suara gadis itu membuyarkan lamunan Fabian. “eh, siapa yang melamun?? Tidak koq” jawabnya. “Hmm….sensei bohong..aku tahu dari tadi sensei melamun kok.” Protes gadis itu. Tapi fabian tetap tidak mau mengakuinya “ah, ya sudahlah..itu tidak penting. Ayo kita lanjutkan saja les pianonya” katanya sambil tersenyum pada gadis itu.

Dua jam kemudian….

“nah, sampai sini dulu pelajaran hari ini. Teruslah berlatih agar jari-jarimu tidak kaku ya!” Fabian lalu berjalan keluar ruangan itu sambil mengenakan jaketnya. “Fabi-sensei!!” tiba2 gadis itu memanggil.. “hmm ya?? Kenapa?” balas senseinya itu.

Gadis itu berkata dengan malu-malu “boleh kuantar sampai gerbang depan??” petanyaan itu meimbulkan keheningan sesaat… hingga jawaban fabian memecahkan keheningan itu “sayang sekali.. tapi tidak boleh.”

“yahh~~ sensei kok gitu?? Kenapa tidak boleh?” protes gadis itu dengan sedikit kecewa. “hei. Di luar anginnya sangat kencang, nanti kamu bisa sakit.lagipula bukankah besok kau ada ujian?? Sensei ga mau kamu sakit sampai ga ikut ujian gara-gara nganterin sensei loh” jawab fab sambil tertawa kecil. “nah.. sekarang, aku pulang dulu. sampai jumpa angel-chan” katanya sambil keluar dari rumah angel.

“huh..aku memang tidak akan pernah menang kalau berdebat denganmu. baiklah..baiklah.. sensei menang lagi.” Gerutu angel, lalu ia berteriak “Sampai jumpa sensei!! Pertemuan berikutnya jangan melamun lagi ya!”. Fabian hanya membalasnya dengan lambaian tangan.

Angel lalu menutup pintu rumahnya sambil membatin “sigh.. sensei aneh sekali hari ini…kenapa ya? Bikin khawatir aja… sensei..aku sayang..sensei..” lalu ia masuk ke kamar dan membanting tubuhnya ke kasur…lelah sekali hari ini. Sampai-sampai ia langsung tertidur. Tapi ia senang juga, bertemu dengan guru privat pianonya itu.

***********************************

Ya, “Fabi-sensei” adalah panggilan Angel untuk Fabian, guru privat pianonya. Karena itu, Fabian pun memanggil Angel dengan panggilan “Angel-chan” karena umurnya yang beberapa tahun lebih tua daripada Angel. Sudah 3 bulan ini Angel meminta les privat piano pada fabian karena ia melihat penampilannya yang sangat memukau saat acara penggalangan dana untuk membantu warga kurang mampu di daerah tempat tinggalnya.

Angel masih duduk di bangku kelas 2 SMA, dia sangat berbakat di bidang musik. Berbagai kompetisi sudah dia menangkan.. tapi hanya 1 alat musik yang tidak bisa dia mainkan dengan baik.. piano. Sedangkan gurunya memaksa angel agar mengikuti lomba piano antar sekolah yang akan diselenggarakan 4 minggu lagi, karena itulah dia meminta privat pada Fabian. Hanya sampai perlombaan itu selesai saja.

************************************



To Be Continued