Senin, 14 Maret 2011

Gomen.. angel-chan (part 4)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 4
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: red_AKUMA

1 minggu sebelum perlombaan…

Fabian masih melatih angel. Dia masih bisa melatih dengan baik walaupun sambil sesekali menahan rasa sakit yang menyerang jantungnya secara tiba-tiba. “Angel-chan, teruskan dulu sendiri ya. Sensei.. mau ke toilet sebentar” katanya sambil berusaha tersenyum. Dia selalu menyembunyikan botol air mineral kecil dan obat nya di saku celana agar bisa digunakan saat keadan begini. “baik sensei.” Jawab angel yang masih serius dengan tuts-tuts pianonya hingga ia tidak sadar kalau wajah senseinya sangat kesakitan.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan ini, fabian langsung melesat ke toilet, lalu menutup pintunya dengan tenang. Dia duduk di closet sambil memegang dadanya yang terasa sakit dengan satu tangan, sementara tangan satunya lagi digunakan untuk meminum obatnya. “fiuh~~ selamat..selamat.. untung tadi angel-chan tidak begitu memperhatikan” gumamnya setelah merasa agak baikan lalu ia kembali ke tempat angel seolah tadi dia hanya buang air kecil saja.

Privat terakhir sebelum perlombaan dimulai..

“Sensei…apa besok aku bisa menang ya??” Tanya angel ketika selesai privat. “bisa kok.. sensei yakin angel-chan pasti bisa menang” fabian sangat yakin akan hal itu, karena melihat perkembangan permainan angel yang sangat cepat. “tapi sensei…aku tetap tidak yakin..” rupanya pendapat fabian tidak berpengaruh.

“Angel, kita sudah berlatih keras sampai hari ini. Sensei yakin kamu bisa. Ingat itu angel..jangan kecewakan fabi-sensei dengan menyerah sebelum bertanding. Oke?” kata fabian. Sebenarnya ia merasa berat harus mengakhiri privat ini, dan jauh lebih berat mengingat bahwa umurnya tidak akan lama lagi. “umm. Hai’! fabi-sensei” jawab angel disertai anggukan penuh keyakinan dan senyumannya yang manis. “ahaha anak pintar” fabian mengacak-acak rambut angel.

Lalu angel menatap fabian dengan penuh makna.. “he?? Kenapa?” dia sangat heran melihat kelakuan muridnya itu. “aishiteru..sensei…” kata angel dengan malu-malu.

Sebuah kata yang sangat diharapkan fabian, tapi tidak dalam kondisi seperti ini. Tidak dengan umurnya yang tinggal sebentar lagi. “hei, anak kecil sepertimu tidak boleh bicara seperti itu!!” fabian tidak sengaja membentak angel, lalu buru-buru meralat ucapannya “tidak denganku…” katanya sedikit berbisik lalu dia meninggalkan angel.

To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar