Senin, 14 Maret 2011

Gomen....angel-chan (part 2)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 2
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: red_AKUMA


“aku pulaaaang~~” fabian memang selalu mengucapkan kalimat itu ketika masuk rumahnya walaupun dia hanya tinggal sendirian. Mungkin ini karena dia masih terbawa kebiasaannya saat masih tinggal bersama orangtuanya di Jepang. Sekarang ia tinggal sendirian di Indonesia, dia tidak punya sanak-saudara, orangtuanya sudah lama meninggalkannya saat ia masih berusia 5 tahun. Dia ditinggalkan dengan aset milik orangtuanya yang diatas namakan untuknya. Makanya dia sudah terbiasa hidup mandiri.

“hmm…perlombaan itu tinggal 4 minggu lagi ya..” katanya ketika melihat kalender “sayang sekali kalau Angel sampai kalah, bakatnya sudah terlihat, tapi apa ia bisa menang ya?? Dia kan latihan hanya seminggu sekali..itupun masih kaku” batinnya. Fabian berpikir, kalau dia melatih angel lebih sering.. pasti hasilnya akan cepat terlihat, dan peluang kemenangan Angel juga akan semakin besar.
Dia lalu merebahkan badannya di kasur “hmm… sepertinya aku memang harus lebih sering lagi melatihnya.. Tapi…” ia lalu mengeluarhan botol silinder kecil yang terbuat dari bahan plastik transparan berisi tablet-tablet kecil, mirip botol tablet vitamin. Dia menatap botol itu….

Dua bulan yang lalu…

“Dok.. sebenarnya saya ini kenapa??” Tanya fabian pada dokter Joe. Dokter pribadi yang sudah lebih dari 30 tahun mengabdi pada orangtua fabian. Sebenrnya dia adalah seorang yang anti-dokter dan benci obat, tapi hari itu dia memaksakan diri membuat janji dengan dokter pribadinya untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Beberapa hari ini dia sering merasa badannya lelah, dadanya juga kadang terasa sesak seperti tertindih oleh benda yang sangat berat.
Setelah pemeriksaan kesehatannya selesai, dokter itu terdiam…tidak banyak bicara..seperti menyembunyikan sesuatu. “kenapa dok??” fabian memaksa Joe agar menjelaskan kondisi yang sebenarnya. “umm…saya tahu ini pasti tidak mudah untukmu..fab, kamu..jantungmu bermasalah…” jawabnya. Fabian tidak percaya dengan perkataan dokternya “ap..apa dok?? Jantung?? Jantung saya kenapa?? Saya tidak pernah punya penyakit jantung dok…”
joe menjawab pertanyaan itu dengan serius “iya, saya mengerti.. tapi berdasarkan keseluruhan hasil pemeriksaan, fungsi jantungmu mengalami penurunan. Dan hal ini memang bisa terjadi”. Dunianya serasa runtuh, dia benar-benar tidak menyangka kalau ternyata…

“kalau begitu…fungsi jantung saya..berapa persen lagi dok??” Tanya fabian ketika sudah agak tenang. Dia berharap hasilnya tidak terlalu buruk. “penurunannya hampir 50% , sekarang fugsinya hanya tinggal 55% lagi…”.
“apa?!! 55%??? lalu, apa yang harus saya lakukan dok??” Tanya fab dengan lemas. “kita harus segera mencari donor jantung yang sesuai denganmu. Lebih cepat maka akan lebih baik. Dan selama menunggu donor itu…obat ini akan mebantu mengurangi rasa sakitnya dan sedikit membantu mempertahankan fungsi jantungmu” joe mengulurkan botol berisi tablet-tablet kecil itu.
“dokter…kira-kira, sisa umur saya tinggal berapa lama lagi dok??” suaranya bergetar karena menahan tangisnya agar tidak pecah. “sayang sekali, saya tdak bisa memperhitungkan hal itu…sampai kapan kamu bisa bertahan, maka itulah umurmu”

To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar