Tampilkan postingan dengan label FF. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FF. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Maret 2011

Gomen.. angel-chan (part 10)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 10
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: @red_AKUMA

Pagi harinya….

*TING**TONG*

Joe membunyikan bel rumah angel. “yaa~~ tunggu sebentar..” jawab si empunya rumah. Pintu terbuka, terlihat sosok gadis SMA “ya? Ada perlu apa?” melihat angel yang seperti itu, joe kembali tidak tega.. “kau yang bernama angel?” joe memastikan, “ya.. aku angel…anda siapa?ada perlu apa ya??” angel heran, karena ia tidak mengenal joe. “aku..aku Dr. Joe..hm.. aku.. ah, ini.. ini..dari Fabian..untukmu..” joe mengucapkannya terbata-bata sambil menahan air matanya dan memberikan handycam itu. “he?? Sensei?? Apa maksudnya??” perasaan angel semakin tidak karuan ketika joe tidak menjawab pertanyaannya.

Angel menekan tombol power pada handycam itu, lalu melihat video terakhir yang direkam oleh fabi-senseinya semasa hidup.. tapi Angel masih belum mengerti apa maksudnya. “dokter… ini..benar-benar dari fabi-sensei?? Sebenarnya ada apa ini??” Tanya angel, “dia sakit..fungsi jantungnya terus menurun, tapi dia tidak ingin kau tahu tentang hal ini..itu sebabnya, dia selalu merahasiakannya darimu..” mendengar jawaban joe airmata angel mulai menitik, dia benar-benar tidak percaya.. “lalu…dimana..dia..sekarang? kondisinya bagaimana dok?!!” air mata angel semakin deras, joe hanya menunduk..”dokter!! jawab!!” bentak angel. “dia…dia sudah dimakamkan tadi pagi. Dia meninggal kemarin malam..karena gagal jantung. ” jawaban joe itu sangat memukul perasaan angel.. angel menangis sejadi-jadinya di pundak joe.

“dokter..antarkan aku ke makamnya” bisik angel. Joe lalu mengantar angel, angel segera menghampiri nisan dengan nama senseinya itu. “sensei.. BAKA!!! SENSEI BODOH!!! kenapa berbohong padaku?!! Kenapa sensei?!!!” bentaknya di depan pusara yang baru dibuat itu. Lalu ia kembali tenang, “sensei..apa yang semalam bermain piano itu kamu..?? apa itu salam perpisahan darimu?? sangat indah…arigato” katanya sambil membungkukkan badannya. “sayonara….selamat jalan..fabi-sensei…” angel berbisik sambil berjalan di samping joe meninggalkan pemakaman itu.

~THE END~

Gomen.. angel-chan (part 9)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 9
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: @red_AKUMA

Di rumah angel…

Angel yang sedang tidur, tiba-tiba terbangun karena suara yang mengusik tidurnya. Ia mendengar dentingan pianonya.. “piano?? Siapa yang memaikannya??” batinnya.. dentingannya sangat khas, angel tahu itu permainan siapa. Tapi, malam-malam begini…angel lalu menghampiri piano itu “fabi-sensei??” panggilnya, namun tidak ada siapa-siapa yang memainkan piano itu. Angel tetap yakin, bahwa pemainan itu..dentingan piano itu..nada-nadanya..itu adalah milik senseinya. “sensei…” bisik angel.

Belum ada 2 hari sejak fabian dipindahkan ke ruangan ICU, tiba-tiba seorang perawat menghampiri joe dengan tergesa-gesa

“DOKTER!! PASIEN DI RUANGAN ICU KONDISINYA MENURUN LAGI!!!” kata perawat itu panik. “apa?? Lagi?? Baiklah. Aku segera kesana.” Joe segera berlari ke ICU, terlihat tim medis sedang bekerja keras menstabilkan kondisi fabian.

Pemuda itu kini berada diambang kematian... "eeerrrrrrrrrrrrgggghhh~~ to..lo....ng.." dia terus mengerang kesakitan, "hmmmphh~~ na...fa...ssshh.. aaaaaarrrggghhhhh~~ ti..tidak.. hngngnggngngngngngh~~ bi..sssa..hhh..hh.." ia terus mengerang sementara tim medis berusaha menyuplai oksigen, tiba-tiba.. ia merasa ada sesuatu yang mendesaknya..menghalangi jalan nafasnya "agh!~ o..k..sig..en..~hh..hhh...~ to.. uhuk!! uhuk!! tolong...na...~hngnngngnghh~~uhuk!! huk!! uhuk!! ..ti..dak..uhuk!! bi..uhuk!! sa hnngngngngh~...na..uhuk!! uhuk!! uhuk!! fa..ss..uhuk!!"

pemuda itu terbatuk-batuk disertai muncratan cairan merah kental yang terus keluar dari mulutnya. “bagaimana keadaannya?” Tanya joe ketika tiba di ICU. "dok!! pasien mengalami pendarahan!!!" tim medis yang melihat segera melaporkannya.

Sementara itu..Lagi-lagi, terlihat garis vertikal yang tidak stabil… kadang melonjak keras sekali…setelah itu melemah..menguat lagi..lalu terlihat nyaris membentuk garis horizontal dan terdengar bunyi *PIP* yang sangat cepat dari monitor.

"fabian!! fabian!!! hei!! jangan bicara!! tenanglah!!" joe berkata begitu agar pendarahannya tidak semain parah. Fabian menggelepar di bednya..matanya membelalak, seisi ruangan semakin panik"dokter!! pasien kejang!!"seisi ruangan semakin panik. lalu tiba-tiba suara dari mesin itu itu berubah menjadi sangat lambat.. “dokter!! Jantungnya…” belum selesai ketua tim medis menjawab pertanyaan joe, tiba-tiba fabian menutup matanya, ia terkulai lemas

*PIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIPPPPPPPPPPPPPPPPP*

Suara itu berasal dari monitor jantung, joe kaget mendengarnya.. garis horizontal di monitor terlihat jelas olehnya “siapkan alat pacu jantung!! CEPAT!!” teriaknya, tim medis segera menyiapkan alat itu, kesibukan di ruangan itu sangat jelas terlihat “siap?!! 1..2..3!!” joe menempelkan alat itu ke dada fabian, tubuhnya terangkat sedikit karena kejutan listrik yang dihantarkan alat itu. *PIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIPPPPPPP**PIP**PIP**PIIIIIIIIIIIPPPPPPPPPPPP* terdengar suara dari monitor. Terlihat sedikit garis vertikal yang muncul, lalu disusul lagi dengan garis horizontal.

“dokter…” tim medis sudah menyerah, tapi tidak dengan joe. “gelombang otaknya masih ada, masih ada kemungkinan!! Coba lagi!!” teriaknya sambil terus berusaha… sampai akhirnya, setelah 15 menit joe mencoba, gelombang otak fabian tidak terdeteksi lagi, detak jantung, denyut nadi, nafas..semuanya lenyap.. rupanya usaha joe tidak membuahkan hasil….semua yang ada di ruangan itu mematung, ruangan itu mendadak jadi sangat sunyi, hanya ada suara dari monitor yang menampilkan garis horizontal…

“meninggal dunia..gagal jantung...” Joe memecah kesunyian “umumkan waktu kematiannya…” katanya sambil menunduk dan meninggalkan ruangan itu. Tim medis segera melepas semua alat penopang kehidupan dari tubuh fabian yang mulai kaku, membersihkan muncratan darahnya, lalu menyelimutinya sampai ujung kepala. Karena joe sudah lama mengabdi pada keluarga fabian, maka ia berinisiatif untuk yang mengurus pemakamannya.. “sepertinya…aku memang harus mengantarkan video ini..sekarang kau tidak akan kesakitan lagi, semoga kau tenang di sana.. tapi pasti sangat berat untuk gadis itu merelakan kepergianmu fab...” joe benar-benar tidak bisa menahan perasaannya. Tapi janji adalah janji, ia tetap mengatarkan video itu…

To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 8)

Title :Gomen..angel-chan

Part(s): 8

Genre : Angst, romance (?), sad ending, death-fic

Author: @red_AKUMA

Setelah kondisinya stabil, ia dipindahkan dari UGD ke ramar rawat inap…

“hai!” joe menyapa dari balik pintu, “boleh masuk?? Aku akan memeriksa keadaanmu” katanya. Fabian hanya mengangguk. “boleh aku minta tolong sesuatu??” Tanya fabian kepada joe ketika sedang memeriksanya. “boleh, apa itu?” joe penasaran.

“tolong..ambilkan handycam yang ada di atas meja tv di rumahku..” jawabnya.

Joe heran, selama dia jadi dokter…permintaan pasien dengan kondisi sekarat seperti ini umumnya adalah minta dipanggilkan orang-orang terdekatnya. tapi yang satu ini? Handycam?? Joe tidak bisa menyembunyikan keheranannya “handycam?? Untuk apa??” akhirnya pertanyan itu terlontar juga. “sudahlah.. ini penting” jawabnya. Joe menyanggupinya, lalu ia mengambil handycam yang dimaksud dan membawanya ke RS.

*TOK**TOK*

“Ini handycamnya” kata joe sambil menaruh handycam itu di meja. “umm.. terimakasih..” fabian lalu menyalakan handycamnya, memastikan kalau kasetnya masih cukup, lalu ia menekan tombol rekam..

“hai, angel-chan. Kau mau tahu apa maksudku yang waktu itu kan? Baiklah.. video ini akan menjelaskannya.” Ia lalu mengedarkan sudut pandang kamera ke sekeliling kamarnya. Terlihat macam-macam peralatan di ruangan itu.. tabung oksigen, monitor jantung, infus.. ia lalu mengembalikannya ke sudut semula, “kau lihat tadi? Yah.. itulah penjelasanku, kenapa waktu itu aku melarangmu mengucapkan aishiteru padaku. Aku sakit…umurku tidak akan lama lagi. Bahkan mungkin saat kau melihat video ini, aku sudah pergi. Maaf ya, selama ini sensei membohongimu..agar konsentrasimu tidak terganggu. Sensei tidak ingin menjadi beban dan menyusahkanmu. Tidak ingin memberikan harapan kosong.. walapun sebenrnya.. aku juga suka.. Angel-chan. Sayonara.. Tetap semangat ya! GANBATTE angel-chan!!” setelah selesai merekam, fabian menuliskan alamat angel di sebuah kertas.

“ini..” ia menyerahkan kertas & handycam itu pada joe. “untuk apa?” joe benar-benar heran. “kalau aku mati, tolong berikan handycam & video rekaman ini kepada angel, gadis yang alamatnya kutulis di kertas itu” joe hanya mengangguk ia menahan air matanya agar tidak keluar. “terimakasih banyak, maaf merepotkan” itulah kata-kata terakhir yang keluar dari mulut fabian.

setelah mengucapkan itu, kondisinya menurun drastis. Matanya membelalak, mulutnya megap-megap berusaha keras untuk bernafas, kedua tangannya meremas sprei kasur dengan kuat, badannya menggeliat menunjukkan kesakitan yang luar biasa. Monitor di sampingnya menunjukkan garis vertikal yang tidak normal, kadang melonjak…lalu turun lagi sampai nyaris menunjukkan garis horizontal. Joe yang melihat kondisi itu dengan sigap langsung memasangkan selang oksigen dan memencet bel agar tim medisnya segera datang.

5 menit kemudian, setelah mendapat pertolongan...fabian masih sadar, jantungnya mulai stabil, tapi keadaannya tetap kritis

“Segera pindahkan dia ke ruang ICU!!!” joe memberi arahan pada tim medisnya. Mereka segera memindahkan fabian ke ICU, lalu memasangkan alat-alat penopang kehidupan padanya. Kabel dan selang menempel di badannya… Kabel monitor detak jantung, kabel monitor gelombang otak, alat pendeteksi denyut nadi, selang infus menancap di lengan dan dadanya, selang kateter, masker oksigen… hidup-matinya sekarang bergantung pada alat-alat itu.

To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 7)

Title: Gomen.. angel-chan

Part(s): 7

Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic

Author: @red_AKUMA

“sensei…wajahmu pucat..kau sakit??” Tanya Angel. “ah?? Oh.. ahahaha tidak apa..hanya efek begadang semalaman” fabian mencoba berkelit dengan senyum tipis yang agak dipaksakan, tapi dia tetap tidak bisa menyembunyikan kesakitan yang tiba-tiba menyerangnya. “fabi-sensei?? Daijobu?? Sensei kenapa? Sepertinya sakit sekali” angel khawatir melihat fabian meringis sambil memegangi dadanya, “tidak.aku tidak apa-apa. Hanya..sedikit masuk angin. Baiklah.. aku duluan ya..” ia lalu meninggalkan angel yang masih berdiri keheranan.

Fabian hampir sampai di rumahnya ketika rasa sakit itu semakin menjadi…

“ah..sial…lagi-lagi kambuh di saat yang tidak tepat!!” runtuknya dalam hati. Cepat-cepat dia buka pintu rumahnya.. “ah.. kunci!! Sampai lupa…” batinnya. Ia mengeluarkan sebuah anak kunci dari sakunya lalu mencoba menjejalkannya ke lubang kunci. Tangannya gemetar, sulit sekali memasukkan kunci itu. “sial~sial~siaaalll~~ masuklah…kumohon..cepat!!!” *CKLEK* “terbuka!! Akhirnya!!” Fab segera masuk.. “a..aku..pulang…” katanya dengan terbata karena mengucapkannya sambil menahan sakit.

fabian mencari-cari botol itu, tidak ada di laci…dimana botol itu?? Ia lupa dimana terakhir kali meletakkannya… ia sudah mencarinya di meja makan meja tv, sofa, kasur, tetap tidak ada. dimana terakhir kali ia letakkan botol itu?? “tidak ada..tidak ada…ayolah fabii~ ingat-ingat lagi,, dimana terakhir kau simpan?? Pelupa sekali sih!!” umpatnya dalam hati.

“akh!! Sesak..aku tidak kuat…apa yang harus kulakukan?? Sakit sekali..Aku benar-benar tidak kuat..” dadanya semakin berat, jantungnya sakit..seperti ada tangan tak terlihat yang meremasnya. “dokter!! Iya..aku butuh dokter!!” cepat-cepat ia merogoh sakunya dan mengambil hp lalu men-dial kontak dengan ID ‘Dr. Joe’

Di rumah Dr. Joe…

“hmm.. mengapa hari ini semua acara tv begitu membosankan?? Adakah tayangan lain yang lebih bermutu dari sinetron??” runtuknya sambil mematikan TV. *DRRRTTT**DRRRRT* hpnya bergetar di meja. “telpon?? Malam-malam begini?? Siapa??” batinnya. Lalu ia melihat nama si penelepon, sedikit heran tapi ia angkat cepat-cepat “fab? Ada apa malam-malam begini?” tanyanya. “dok..bisakah..dokter datang ke rumah..malam ini??aku..dalam..masalah..” jawaban dari sebrang telpon terdengar sangat menyakitkan. “hey!! ada apa?? Kau kenapa??” joe panik mendengar nada bicaranya. Sementara itu, meski sulit fabian masih berusaha menjelaskan apa yang ia rasakan di tengah rasa sakit luar biasa yang menderanya “dok..a..aku…jan..jantung..ku…arghh!!” dadanya panas…sesak…bisa ia rasakan jantungnya berdebar sangat cepat, “fab!! Fab!! Kau bisa dengar aku?? Bertahanlah!! Jangan tutup telponnya, Aku segera datang!!” joe tahu ini serius, ia segera menstarter mobilnya, memacu mobilnya secepat mungkin.

“do..dokter.. to..tolong..ak..u..ugh!! se..sak…da..dada..ku..se..sep..seperti..akan..me..le..dak..ARRRGGGHHH!! jan..tung..ku…” Fabian memegang dadanya, jantungnya sakit sekali..seperti diremas-remas.. dia benar-benar tidak berdaya.. “fab!! Obat!! minum obatnya!!”. Tapi hanya rintihan kesakitan yang lemah yang terdengar dari hp nya, joe makin panik dan mempercepat laju kendaraannya. “dok…ak..ku..tid..ak..ku..at..la..g…i…jan..tung…ku….” suara itu makin melemah, dan..

*BRUKKK*

joe mendengar suara benda berat yang jatuh, “fab!! Fab!! Kau bik-baik saja?? Fab!! “ namun tidak ada jawaban… joe langsung mendial nomor RS tempatnya praktek, lalu meminta ambulans datang ke alamat fab.

Fabian masih setengah sadar, ia jatuh tergeletak di lantai rumahnya, hp nya terpelanting ke sudut ruangan… ia tidak bisa mengambilnya, jantungnya terasa sakit sekali.. mungkin dewa kematian sedang berusaha mencabut nyawanya. sekarang ia pasrah apapun yang akan terjadi..bahkan kemungkinan terburukpun, dia siap menerimanya.

1 menit kemudian

“fab!!” Joe segera masuk dan menghampiri fabian yang terkapar di lantai. tidak ada suara, hanya rintihan kecil dari pasiennya yang kini berusaha mempertahankan kesadarannya yang makin menipis. Joe memeriksa keadaannya… detak jantung..denyut nadi.. “gawat…semuanya melemah” gumam joe, ia lalu menyuntikkan suntikan adrenalin dan mengenakan semacam alat pijat jantung portabel pada fabian untuk memacu detak jantungnya yang semakin lemah, sambil menunggu ambulans joe terus memantau tanda-tanda vital fabian. “hmm…sepertinya ini cukup membantu…”gumam joe ketika melihat alat itu bekerja dengan baik.

Tidak lama, ambulans akhirnya datang… fabian segera dibawa ke RS oleh tim medis dan joe mengikutinya dari belakang. “kasihan sekali dia... padahal masih muda…” gumamnya di mobil.

To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 6)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 6
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: @red_AKUMA

Hari perlombaan…

Angel sudah siap menunggu gilirnya di belakang panggung sambil sesekali mengintip ke bangku penonton…”fabi-sensei mana sih??” dia mulai gelisah.

Sementara itu, sedikit-demi sedikit fabian mulai tersadar…pandangannya terpaku pada angka jam digital di kamarnya.. “huh,,aku masih hidup ternyata…astaga!! Perlombaannya!!” walaupun kondisinya masih lemah, dia langsung berangkat ke tempat pertandingan. “hufth.. untung masih keburu… pulang dari sini aku harus ke apotik, atau langsung ke dokter joe?? Ah entahlah” pikirnya ketika sudah duduk di bangku penonton.

Akhirnya tiba giliran angel… permainannya sangat baik, tidak ada kesalahan sedikitpun. Fabian tesenyum bangga melihatnya. Ketika permainannya selesai, Angel yang melihat senseinya langsung tersenyum lebar.

Saat yang dinantikan akhirnya tiba… pengumuman pemenang. Juara 3..juara 2.. sudah disebut semua. Tinggal juara 1.. dan.. “juara 1 lomba piano SMA tahun ini adalah~~ ANGEL!!!” juri menyebut nama angel dengan keras. Angel langsung maju ke podium dan berkata di depan mikrofon “arigato....fabi-sensei”.

Fabian segera mengirim sms ke angel:

“CONGRATZ ya muridku angel-chan!! TWO THUMBS UP! b^_^d “

Dengan cepat angel balas:

“makasih banyak fabi-sensei :D oh iya.. yang waktu itu… waktu aku bilang aishiteru, sensei kenapa?? Ada yang sensei sembunyiin ya??”

Fabian hanya menatap sms itu, lalu dia memutuskan untuk tidak menjawabnya dulu. Ya, dia harus pulang. Dia lupa nama obat yang harus dibelinya itu dan Baru ingat kalau botol obatnya tertinggal. Fabian segera keluar dari gedung pertunjukkan, dia pergi dengan tergesa-gesa sampai ada suara yang memanggilnya “SENSEI!!!” ya, suara angel.. gadis itu masih penarasan dengan yang fabian katakan waktu privat..

“ah, dia lagi..oh please help me god!! Jauhkan dia dari sisa hidupku agar dia tidak melihatku mati ” batin fabian. Angel menghampirinya “sensei..anu..yang waktu itu…” angel seditik ragu-ragu menanyakannya, “ah..sudah kubilang, lupakan saja, itu bukan apa-apa. Tapi kalau kau tetap memaksa ingin mengetahuinya, bersabarlah. Sebentar lagi kau akan tahu maksudku” katanya dengan senyum tipis.


To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 5)

Title : Gomen.. angel-chan

Part(s): 5

Genre : Angst, romance (?), sad ending, death-fic

Author : @red_AKUMA


Malam harinya, fabian sedang berbaring di sofa sambil bermain game. Tiba-tiba hp nya berbunyi. Ketika melihat layar hp nya dia langsung bergumam “sms..angel?? hmm..”

Isinya:

“ Sensei, akhir-akhir ini sikapmu aneh… ada apa?? Daijobu desuka? Oh iya, besok maukah melihat penampilanku?”

Fabian hanya tersenyum lalu membalas:

“ umm.. daijobu desu ^^ hanya ingin kamu lebih fokus saja kok. Baiklah, besok aku akan datang ;) ”

Lalu dengan cepat angel membalas:

“arigato fabi-sensei ^/,\^ ditunggu kedatangnnya :D “

Fabian hanya tersenyum membaca sms itu, lalu melajutkan gamenya. Tiba-tiba…dadanya terasa berat. Sangat berat…dan panas.

“agh…sial…kambuh lagi” sesak..sangat sesak.itulah yang dia rasakan. Dia tahu, di saat seperti ini, dia harus segera meminum obatnya. Dia berusaha berjalan ke kamarnya, walaupun setiap langkahnya terasa sangat menyiksa akhirnya dia berhasil mencapai kamarnya. Ia segera mencari obat itu di laci mejanya…

“ada!!” batinnya dalam hati ketika menyentuh botol itu. Tapi ternyata obatnya sudah habis dan dia lupa membelinya lagi. “a.apa…habis??” dia semakin panik tapi tetap berusha menenangkan diri, “tenang fabi..tenang..tidak usah minum obat itu pun tidak akan apa-apa..tenang….” lalu dia berjalan kearah kasurnya. Nafasnya benar-benar sesak, tangannya masih memegangi dadanya., pandangannya mulai kabur…1 langkah.. 2 langkah…

Telapak tangannya bisa merasakan detak jantungnya yang semakin lambat tapi sangat keras...pandangannya mulai gelap..lama-lama dia mulai tidak bisa bernafas..tidak bisa merasakan detak jantungnya lagi…dan… *BRUKKK* Fabian jatuh tertelungkup. Dia tak sadarkan diri.


Sementara angel….

“hmm.. kenapa perasaanku tidak tenang ya?? Apa terjadi sesuatu pada sensei?? Tapi tadi dia bilang daijobu..berarti dia baik-baik saja.. ah tapi apa salahnya kalau kutelpon saja??” lalu angel men-dial kontak dengan ID “Fabi-sensei” tapi tidak ada jawaban…


To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 4)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 4
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: red_AKUMA

1 minggu sebelum perlombaan…

Fabian masih melatih angel. Dia masih bisa melatih dengan baik walaupun sambil sesekali menahan rasa sakit yang menyerang jantungnya secara tiba-tiba. “Angel-chan, teruskan dulu sendiri ya. Sensei.. mau ke toilet sebentar” katanya sambil berusaha tersenyum. Dia selalu menyembunyikan botol air mineral kecil dan obat nya di saku celana agar bisa digunakan saat keadan begini. “baik sensei.” Jawab angel yang masih serius dengan tuts-tuts pianonya hingga ia tidak sadar kalau wajah senseinya sangat kesakitan.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan ini, fabian langsung melesat ke toilet, lalu menutup pintunya dengan tenang. Dia duduk di closet sambil memegang dadanya yang terasa sakit dengan satu tangan, sementara tangan satunya lagi digunakan untuk meminum obatnya. “fiuh~~ selamat..selamat.. untung tadi angel-chan tidak begitu memperhatikan” gumamnya setelah merasa agak baikan lalu ia kembali ke tempat angel seolah tadi dia hanya buang air kecil saja.

Privat terakhir sebelum perlombaan dimulai..

“Sensei…apa besok aku bisa menang ya??” Tanya angel ketika selesai privat. “bisa kok.. sensei yakin angel-chan pasti bisa menang” fabian sangat yakin akan hal itu, karena melihat perkembangan permainan angel yang sangat cepat. “tapi sensei…aku tetap tidak yakin..” rupanya pendapat fabian tidak berpengaruh.

“Angel, kita sudah berlatih keras sampai hari ini. Sensei yakin kamu bisa. Ingat itu angel..jangan kecewakan fabi-sensei dengan menyerah sebelum bertanding. Oke?” kata fabian. Sebenarnya ia merasa berat harus mengakhiri privat ini, dan jauh lebih berat mengingat bahwa umurnya tidak akan lama lagi. “umm. Hai’! fabi-sensei” jawab angel disertai anggukan penuh keyakinan dan senyumannya yang manis. “ahaha anak pintar” fabian mengacak-acak rambut angel.

Lalu angel menatap fabian dengan penuh makna.. “he?? Kenapa?” dia sangat heran melihat kelakuan muridnya itu. “aishiteru..sensei…” kata angel dengan malu-malu.

Sebuah kata yang sangat diharapkan fabian, tapi tidak dalam kondisi seperti ini. Tidak dengan umurnya yang tinggal sebentar lagi. “hei, anak kecil sepertimu tidak boleh bicara seperti itu!!” fabian tidak sengaja membentak angel, lalu buru-buru meralat ucapannya “tidak denganku…” katanya sedikit berbisik lalu dia meninggalkan angel.

To Be Continued

Gomen.. angel-chan (part 3)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 3
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: red_AKUMA

*TING~TONG~*

Suara bel membuyarkan lamunan fabian, “siapa yang bertamu malam-malam begini??” ia berusaha menebak-nebak sambil berjalan kearah pintu. Dia membukanya sedikit.. “oh.. dokter joe..silakan masuk. ada apa malam-malam begini dok??”

“Tidak,, tidak apa-apa. Hanya kebetulan lewat dan mampir sebentar..oh iya, apa kau sudah tidur?? Maaf mengganggu istirahatmu” jawab joe ramah. “ah. Tidak.. tidak apa-apa. Lagipula kebetulan sekali dokter datang.. ada yang ingin aku bicarakan..” Fabian berencana mendiskusikan rencananya itu.

“oh, apa yang ingin kau bicarakan??” joe jadi penasaran. “Begini, saat ini aku sedang melatih seorang gadis yang akan mengikuti lomba piano antar sekolah 4 minggu lagi, saat ini aku hanya memberi privat seminggu sekali selama 2 jam. Tapi dia belum lancar juga..” jawabnya. “hmm.. lalu??” Joe mulai curiga.

“aku..aku ingin melatihnya lebih sering lagi supaya peluang menang untuknya lebih besar....” fabian agak merayu agar dokternya mengizinkan. “wow!! Gadis SMA rupanya.. hmm..jangan-jangan..kau memendam perasaan padanya ya??” joe bertanya dengan sedikit usil.

“haaa?? Aku?? Memendam perasaan padanya?? Dengan kondisi yang seperti ini?? TIDAK AKAN!” dia sedikit kesal dengan pertanyaan joe. Walaupun sebenarnya pertanyaan itu benar juga.. dia sedikit memendaam rasa pada angel. “whoa.. oke.oke..tidak usah emosi begitu, aku hanya bercanda kok..hahahaha baiklah, boleh saja. Tapi ingat, kalau merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan kesehatanmu…hubungi aku. Oke?”

“OKE!!”

Keesokan harinya…

Fabian mengirim sms ke angel, isinya apakah angel ada waktu untuk menambah jam pertemuan privatnya? Angel langsung kegirangan. Tentu saja.. karena dia akan lebih sering bertemu dengan fabi-senseinya nya itu. Akhirnya, mereka sepakat mengatur jadwal privat 3x seminggu pada sore hari selama 3 jam. Fabian tidak menyangka, kalau itu adalah keputusan yang benar-benar salah.

Baru 2 minggu, tapi dia semakin sering merasa lelah dan sesak, semakin sering meminum obat penahan sakit yang diberikan dokter joe, dia juga semakin sering kontrol ke dokter. Dan hasilnya… buruk. Dia terlalu mem-forsir tubuhnya…sekarang fungsi jantungnya hanya tinggal 45% lagi dan dia belum juga mendapatkan donor yang sesuai.

Joe menyarankan fabian untuk menghentikan ini semua, menghentikan kegiatannya memberikan privat piano untuk angel. Tapi dia tetap bersikeras untuk menyelesaikan tugasnya pada angel. “hanya tinggal 2 minggu lagi.. Pasti bisa!!” begitu pikirnya. Dia juga selalu meyakinkan joe bahwa dia baik-baik saja.


To Be Continued

Gomen....angel-chan (part 2)

Title: Gomen.. angel-chan
Part(s): 2
Genre: Angst, Romance (?), sad ending, death-fic
Author: red_AKUMA


“aku pulaaaang~~” fabian memang selalu mengucapkan kalimat itu ketika masuk rumahnya walaupun dia hanya tinggal sendirian. Mungkin ini karena dia masih terbawa kebiasaannya saat masih tinggal bersama orangtuanya di Jepang. Sekarang ia tinggal sendirian di Indonesia, dia tidak punya sanak-saudara, orangtuanya sudah lama meninggalkannya saat ia masih berusia 5 tahun. Dia ditinggalkan dengan aset milik orangtuanya yang diatas namakan untuknya. Makanya dia sudah terbiasa hidup mandiri.

“hmm…perlombaan itu tinggal 4 minggu lagi ya..” katanya ketika melihat kalender “sayang sekali kalau Angel sampai kalah, bakatnya sudah terlihat, tapi apa ia bisa menang ya?? Dia kan latihan hanya seminggu sekali..itupun masih kaku” batinnya. Fabian berpikir, kalau dia melatih angel lebih sering.. pasti hasilnya akan cepat terlihat, dan peluang kemenangan Angel juga akan semakin besar.
Dia lalu merebahkan badannya di kasur “hmm… sepertinya aku memang harus lebih sering lagi melatihnya.. Tapi…” ia lalu mengeluarhan botol silinder kecil yang terbuat dari bahan plastik transparan berisi tablet-tablet kecil, mirip botol tablet vitamin. Dia menatap botol itu….

Dua bulan yang lalu…

“Dok.. sebenarnya saya ini kenapa??” Tanya fabian pada dokter Joe. Dokter pribadi yang sudah lebih dari 30 tahun mengabdi pada orangtua fabian. Sebenrnya dia adalah seorang yang anti-dokter dan benci obat, tapi hari itu dia memaksakan diri membuat janji dengan dokter pribadinya untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Beberapa hari ini dia sering merasa badannya lelah, dadanya juga kadang terasa sesak seperti tertindih oleh benda yang sangat berat.
Setelah pemeriksaan kesehatannya selesai, dokter itu terdiam…tidak banyak bicara..seperti menyembunyikan sesuatu. “kenapa dok??” fabian memaksa Joe agar menjelaskan kondisi yang sebenarnya. “umm…saya tahu ini pasti tidak mudah untukmu..fab, kamu..jantungmu bermasalah…” jawabnya. Fabian tidak percaya dengan perkataan dokternya “ap..apa dok?? Jantung?? Jantung saya kenapa?? Saya tidak pernah punya penyakit jantung dok…”
joe menjawab pertanyaan itu dengan serius “iya, saya mengerti.. tapi berdasarkan keseluruhan hasil pemeriksaan, fungsi jantungmu mengalami penurunan. Dan hal ini memang bisa terjadi”. Dunianya serasa runtuh, dia benar-benar tidak menyangka kalau ternyata…

“kalau begitu…fungsi jantung saya..berapa persen lagi dok??” Tanya fabian ketika sudah agak tenang. Dia berharap hasilnya tidak terlalu buruk. “penurunannya hampir 50% , sekarang fugsinya hanya tinggal 55% lagi…”.
“apa?!! 55%??? lalu, apa yang harus saya lakukan dok??” Tanya fab dengan lemas. “kita harus segera mencari donor jantung yang sesuai denganmu. Lebih cepat maka akan lebih baik. Dan selama menunggu donor itu…obat ini akan mebantu mengurangi rasa sakitnya dan sedikit membantu mempertahankan fungsi jantungmu” joe mengulurkan botol berisi tablet-tablet kecil itu.
“dokter…kira-kira, sisa umur saya tinggal berapa lama lagi dok??” suaranya bergetar karena menahan tangisnya agar tidak pecah. “sayang sekali, saya tdak bisa memperhitungkan hal itu…sampai kapan kamu bisa bertahan, maka itulah umurmu”

To Be Continued

Gomen....angel-chan (part 1)

Title : Gomen...angel-chan
part: 1
Genre : Angst, romance (?), sad ending, death-fic
Author : @red_AKUMA

“Fabi-sensei! Kenapa melamun??” suara gadis itu membuyarkan lamunan Fabian. “eh, siapa yang melamun?? Tidak koq” jawabnya. “Hmm….sensei bohong..aku tahu dari tadi sensei melamun kok.” Protes gadis itu. Tapi fabian tetap tidak mau mengakuinya “ah, ya sudahlah..itu tidak penting. Ayo kita lanjutkan saja les pianonya” katanya sambil tersenyum pada gadis itu.

Dua jam kemudian….

“nah, sampai sini dulu pelajaran hari ini. Teruslah berlatih agar jari-jarimu tidak kaku ya!” Fabian lalu berjalan keluar ruangan itu sambil mengenakan jaketnya. “Fabi-sensei!!” tiba2 gadis itu memanggil.. “hmm ya?? Kenapa?” balas senseinya itu.

Gadis itu berkata dengan malu-malu “boleh kuantar sampai gerbang depan??” petanyaan itu meimbulkan keheningan sesaat… hingga jawaban fabian memecahkan keheningan itu “sayang sekali.. tapi tidak boleh.”

“yahh~~ sensei kok gitu?? Kenapa tidak boleh?” protes gadis itu dengan sedikit kecewa. “hei. Di luar anginnya sangat kencang, nanti kamu bisa sakit.lagipula bukankah besok kau ada ujian?? Sensei ga mau kamu sakit sampai ga ikut ujian gara-gara nganterin sensei loh” jawab fab sambil tertawa kecil. “nah.. sekarang, aku pulang dulu. sampai jumpa angel-chan” katanya sambil keluar dari rumah angel.

“huh..aku memang tidak akan pernah menang kalau berdebat denganmu. baiklah..baiklah.. sensei menang lagi.” Gerutu angel, lalu ia berteriak “Sampai jumpa sensei!! Pertemuan berikutnya jangan melamun lagi ya!”. Fabian hanya membalasnya dengan lambaian tangan.

Angel lalu menutup pintu rumahnya sambil membatin “sigh.. sensei aneh sekali hari ini…kenapa ya? Bikin khawatir aja… sensei..aku sayang..sensei..” lalu ia masuk ke kamar dan membanting tubuhnya ke kasur…lelah sekali hari ini. Sampai-sampai ia langsung tertidur. Tapi ia senang juga, bertemu dengan guru privat pianonya itu.

***********************************

Ya, “Fabi-sensei” adalah panggilan Angel untuk Fabian, guru privat pianonya. Karena itu, Fabian pun memanggil Angel dengan panggilan “Angel-chan” karena umurnya yang beberapa tahun lebih tua daripada Angel. Sudah 3 bulan ini Angel meminta les privat piano pada fabian karena ia melihat penampilannya yang sangat memukau saat acara penggalangan dana untuk membantu warga kurang mampu di daerah tempat tinggalnya.

Angel masih duduk di bangku kelas 2 SMA, dia sangat berbakat di bidang musik. Berbagai kompetisi sudah dia menangkan.. tapi hanya 1 alat musik yang tidak bisa dia mainkan dengan baik.. piano. Sedangkan gurunya memaksa angel agar mengikuti lomba piano antar sekolah yang akan diselenggarakan 4 minggu lagi, karena itulah dia meminta privat pada Fabian. Hanya sampai perlombaan itu selesai saja.

************************************



To Be Continued

Selasa, 07 Desember 2010

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Part 14 - END)

Sam dibaringkan di jok tengah lalu Darko langsung tancap gas menyusul Robert&Indra ke RS.

Di RS. Robert & Indra sedang sibuk menyiapkan segala sesuatunya.. dari mulai ruang operasi hingga kamar perawatan. Mereka hanya butuh waktu 10 menit merapikan tempat itu. (Sakti amat ya)

5 menit kemudian Darko,Joe,Rhom&Sam sampai di RS. Sam terlihat pucat…ia mencoba mengatakan sesuatu.. yang sangat ingin dia katakana saat itu.. “thanks” Tapi suaranya tidak keluar, ia hanya mampu menggerakkan bibirnya pelan..
Darko membunyikan klakson panjang mobilnya pertanda dia sudah datang. Robert&Indra keluar dengan sebuah tempat tidur dorong.

“baringkan dia disini!” Robert memberi perintah. Lalu mereka membaringkan Sam dan membawanya ke ruang operasi. Robert sudah siap dengan baju operasinya. “ndra!! Lu ambil darahnya Joe,Darko,Rhom sebagian2 aja secukupnya. Sam kehilangan banyak darah & di sini ga ada stok darah. Bisa kan?” Dia memeriksa keadaan Sam dulu… sementara yg lainnya menunggu di luar dengan cemas.
“gimana yah dia?? Sam Masih bisa ketolong ga ya?? OH GOD.. PLEASE SAVE HIM!!! SAVE OUR SAM!!” itulah yang ada di pikiran mereka saat ini.

*15 menit kemudian….*

“bert!! Nih darahnya!!” teriak indra sambil menghampiri Robert.
“thanks ndra!! Sekarang lo jd asisten dadakan gw ya!! bisa kan?” Robert meminta bantuan indra karena dia juga ga mungkin nelakuinnya sendirian..
“BISA!! Harus BISA!! Demi sam..” katanya.

Laluuu~~ operasi pun.. DIMULAI!!

*5 jam kemudian*
Robert keluar dari ruang operasi sementara indra segera memindahkan sam ke ruang pemulihan.
“bert!! Gimana??” Tanya joe
“parah sih lukanya.. tapi udah gw tanganin & ga kena organ vital koq. Operasinya berhasil, Cuma dia masi kita bius dulu jd belom sadar”
“fyuhh~~ syukurlaaahhhhhhhhhhh~~” mereka yang di ruang tunggu langsung menitikkan air mata bahagianya.

“bisa kita liat dia sekarang??” pinta darko
“hmm.. boleh. Tapi jangan ribut ya! Dia masi harus banyak istirahat.” Robert meng-iya- kan
“siiiiiiiippppppppppp~~!!!” lalu semuanya nengokin sam..

Mereka bener2 ga nyangka kl adiknya yang biasa bandel, semaunya & seenaknya itu sekarang terbaring lemah di hadapan mereka…

“bert.. dia beneran gapapa kan??” Tanya joe
“iya, benerrrr~~ kondisinya stabil koq” jawab robert. “iya joe.. tapi.. dia itu kuat banget loh… udah luka2 parah begitu, tapi kesadarannya dia masih ada loh pas mau kita operasi” kata indra sambil memandangi tubuh sam.
“bener banget.. jarang2 nih ada pasien ky dia… gw dulu lumayan banyak nanganin pasien yang luka2 parah ky gini juga sih.. tapi rata2 pd ga selamat…” robert membenarkan pernyataan indra.

“huss!! Jangan nakut2in gitu dong!!! Ntar kl sam jd knapa2 gimana?!!” rhom menjitak Robert. “hmm… adik gw nyebelin banget ky gitu tp ternyata dia kuat yah..haha gw bangga ma lu sam.. “ Darko berkata pelan, yg kemudian disambut dengan sorakan yang lainnya “woooooooooooo~~~~ adik kita juga kaleeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee~!!!!!”

“ahahaha iya..iya.. adik kita semua”  darko meralat perkataannya. Dan semua tertawa…

“unngngngng.. gw.. gw dimana??” tiba2 Sam tersadar
“eh.. udah sadar.. lo di RS” jawab Robert. Sam teringat sesuatu.. iblis itu!!! Sam segera mencoba untuk bangkit..tapi…. “arghh” +_+
“heyy~~ jangan banyak gerak.. mau kemana lo?” Robert tersentak kaget
“iblis itu.. apa dia udah mati??” Sam bertanya sambil merebahkan kembali tubuhnya yang masih terasa sakit.
Joe segera menjawab “gapapa.. dia udah mati. Dia udah musnah untuk selamanya sam”.
“iya.. btw..thanks sam, lo udah lawan dia semampu lo…sampe lo jd ky gini..” Darko menimpali perkataan Joe sambil terisak

Sam tersenyum “hmm.. gapapa, anggap aja ini ganjaran buat gw karena selama ini gw udah bandel..gw udah ngerepotin kalian semua.. sorry banget yah.. ”.
“no problemo Sam~~ we are brothers, ONE FOR ALL!!” kata Rhom dengan nada bersemangat sambil mengulurkan punggung tangannya, yg disambut oleh tumpukan telapak tangan Joe, Darko, Indra, Robert, dan tentu aja.. Sam “and..ALL FOR ONE!!!” teriak mereka.


--- THE END ---

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Part 13)

“khukhukhu.. segitu saja kemampuanmu… kukira kau hebat. kau sudah menyerah?? Huh?? HUAHAHAHAHAHAHAHA” sosok itu berjalan tertatih sambil menodongkan pistol kearah Sam…
“waduh.. gawat.. mati deh gw…” batin Sam… tapi..
“STOP!!!!! JANGAN SAKITI DIA!!!” Joe muncul daru belakang.. diikuti Darko, Indra Robert dan Rhom.

“hohohoo sudah lengkap… akan kuhabisi kalian satu persatu.. dimulai dari dia!!!” kata iblis itu sambil mengarahkan pistolnya kearah Sam yang duduk lemah tak berdaya.
“SAM!!” Robert menjerit tapi…
“STOP!! Jangan bergerak! Atau…” iblis itu bersiap menembak. Robert yg ketakutan cepat2 mundur ke belakang.

Rhom menyiapkan setumpuk dek kartu di kedua tangannya… dia sedang memperhitungkan sesuatu… ketepatannya melempar kartu…. Lalu.. sejenak ia bergumam “yak… sepertinya sudah pas….”. gak lama.. kartu2 itu dilempar Rhom kea rah iblis itu..kartu2 itu melesat cepat sekali.. kemudian menancap tepat di jantung iblis itu tapi..

*DORRRRRRRRRRRRR*

Terlambat.. iblis itu melepaskan pelurunya sebelum dia ambruk & mati…

“uhk” Sam terkena tembakan itu, peluru tepat mengenai dadanya. Dalam kedaan setengah sadar dia ambruk ke samping.

“SAAAAAAAAAMMMM!!!” kakak2nya berteriak dan langsung berlari menghampirinya..

“Sam!! Sam!!!!” teriak Joe
Tapi hanya rintihan kecil yang keluar dari mulut Sam.. dengan luka2 di badannya yang terus mengeluarkan darah, dia benar2 tidak berdaya sekarang.
“Joe!! Rhom!! angkut dia ke mobil!! Cepet!! Kita harus bawa dia ke RS sekarang juga!!” Teriak Darko.
“iya… tapi.. RSnya jauh banget dari sini, mau ngebut ky apaan juga gw ga yakin kita nyampe tepat waktu… giana dong??” Joe mulai Ragu..
“bener juga.. tapi.. kondisi Sam…” Darko benar2 bimbang sekarang
“Dar!!! Ga bisa dituda lagi… di deket sini ada 1 RS. Peralatan di sana masih cukup memadai & layak, tapi.. RS itu udah lama kosong.” Kata Indra
“oke… itu cukup, Gw kan dokter.. dalam keadaan gawat ky gini, biar gw yg tanganin dia.” Robert menawarkan diri.

Ditengah kesadarannya yang makin menipis, Sam terharu mendengar sayup2 suara kakak2nya yang begitu perhatian. Dia nyesel.. kenapa selama ini dia bikin kakak2nya itu marah terus.

“oke. Robert & Indra,kalian ke RS itu duluan pake motornya Sam. Siapin semuanya. Gw, Joe & Rhom nyusul bawa Sam. DEAL?” Tanya Darko
“DEAL!!!!” mereka lalu mengambil posisi masing2.. Darko menyalakan mesin mobilnya, Rhom&Joe udah ambil ancang2 ngebopong Sam masuk ke mobil,Robert& Indra udah ngebut naik motor.

“hati2 Rhom..” kata Joe sambil menyanggakan sebelah lengan Sam di pundaknya.
Rhom dengan hati2 menyanggakan sebelah tangan Sam lagi ke pundahnya.. lalu memapahnya pelan2 ke arah mobil.. tiba2.. “agh” Sam kesakitan ketika tangan Rhom menyentuh dadanya.

“kenapa Sam?” Joe melihat dada Sam.. dan terkejut melihat luka memar yang sangat besar. “benar2 brengsek iblis itu!!” lanjutnya.
“tahan ya Sam…” mereka lalu menuju mobil.

(To Be Continue)

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Part 12)

Sebelah tangan Sam menahan tubuhnya yang terjatuh ke tanah, sementara tangan yg satunya lagi mencabut pisau itu.. “ugh.. kamu.. kamu siapa??!!!” teriaknya
“HUAHAHAHAHAHAHAHAHAHA ini akuuuu~~~~” Sosok Derryl kemudian berubah menjadi sesosok laki2 dengan mengenakan jubah yang sama dengan orang yang membunuh orangtua Sam.

“kau..kau….” sambil menutupi lukanya dengan tangan... Sam masih tidak percaya kalau ternyata Derryl adalah keturunan terakhir Raja Iblis.
“yeah… ini aku… keturunan terakhir si raja iblis!! Mwuahahahahahahhahahahaha” sosok itu tertawa.. tawanya menggema di gunung itu.

(BACK TO DARKO)
“hei!! Suara itu.. gawat.. sepertinya kita terlambat…” kata Joe
“ayo cepet !!! Katanya gak jauh dari rumah pohon.. tapi rumah pohon itu maih agak jauh dari sini….” Teriak Rhom… Tiba2 mobil yang dikemudikan Darko melaju semakin cepat kearah rumah pohon.. dengan kecepatan maksimum. Ya.. itulah jawaban Darko….
“GOD!! PLEASE SAVE MY BROTHER!!!” jeritnya dalam hati.

(BACK TO SAM)
“ugh.. sial!!! Ternyata… dia… huuuhhhh” Sam menggenggam pisau yang sudah dicabutnya lalu ia berdiri sekuat tenaga dan menerjang sosok itu untuk melawannya. Tapi sayang.. serangannya meleset
“hoh.. dalam keadaan terluka seperti itupun kau masih bisa melawan ternyata. ahahahaha” sosok itu mengejek Sam yang kini emosinya mulai terpancing.
Lalu Sam mencoba memfokuskan targetnya…lalu menerjangnya sekali lagi.. kali ini ketepatannya lumayan. Ia berhasil membuat luka gores yang cukup dalam pada perut lawannya.

Sam tersungkur di rumput lalu berkata “hehehehhe sekarang kita impas kan?” Sam sedikit tersenyum mengejek pada sosok itu.
“k..kkkKURANGAJAR KAU!!! HEAAAAAAAAAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~~~~” mahluk itu mengunakan kekatan pikirannya untuk melawan Sam.. lalu seketika itu juga.. tubuh Sam langsung terangkat dan terlempar ke sebuah pohon dan terdengar bunyi *BRAAAKKKK* yang cukup keras ketika dadanya menghantam pohon besar itu.

Sam jatuh merosot di bawah batang pohon itu. Tapi namanya juga Sam.. anak yang keras kepala. Dia belum menyerah juga… dia mencoba menggerakkan badannya, namun tiba2 sebuah suara kecil.. *krrrrkkk* .. terdengar olehnya disertai rasa sakit menjalar dari dadanya yang tadi terbentur keras “ouch..shit!!” batin Sam.

Sam ga bisa gerak.. “huh.. kekuatan pikiran harus dibalas dengan kekuatan pikiran” batinnya. Lalu ia berusaha memfokuskan kekuatan pikirannya pada pisau itu .. perlahan tapi pasti.. pisau itu terangkat sedikit2 hingga cukup tinggi.. “hmm..sekarang!!!” tanpa mempedulikan darah yang terus keluar dari luka tusuknya, Sam mengerahkan kekuatannya yang masih tersisa untuk menggerakkan pisau itu. Dan akhirnya…

*jlebbbbbbbbbbbbbb*
Pisau menghujam sangat dalam ke tubuh sosok keturunan raja iblis itu. Darah mengalir dari mulutnya yang bertaring..
“GRAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRR~~~ BERANINYA KAU!!!!!!” sosok itu berteriak sangat keras. Suaranya sangat menakutkan.

Joe, Darko, Indra, Robert & Rhom sudah sampai di rumah pohon.. mereka berjalan terus sambil teriak2 manggil Sam…

Sementara mereka mencari.. pertaruangan Sam vs iblis itu masih berlangsung..

Saat itu Sam ingin sekali berteriak minta tolong.. tapi dia nyaris kehabisan seluruh tenaganya… sekarang dia benar2 lemas dan kesakitan.. darah segar terus keluar dari lukanya... dia hanya mampu duduk bersandar pada batang pohon yg sangat besar tadi.

(To Be Continue)

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Part 11)

(BACK TO DARKO!!!)
“hmm… buku harian ibu…” Darko menggumam sambil membuka lembar demi lembar buku harian usang tersebut.. sampai akhirnya ia tertegun melihat selembar halaman d buku itu.. yang isinya..

-----------------------------------------------------------
Oh. Tidak!! ini mimpi buruk!!! Kenapa.. kenapa raja iblis itu mendatangiku dalam mimpi malam ini?? Kata2nya… “keturunanku akan menghabisi kalian!!” aaahhh~~ sangat menakutkan!! Iblis itu memiliki tattoo petir… tidak salah lagi.. dialah si raja iblis!!! Oh.. tidak.. semoga itu tidak akan terjadi… GOD!! PLEASE SAVE MY FAMILY!!!
------------------------------------------------------------

Dan ada sebuah gambar petir di bawahnya..

Tiba2 terlintas satu kata di otak Darko… “SAM” dia tertegun.. tatapan matanya kosong..menyiratkan kaget dan tidak percaya dengan apa yang dibacanya… sejenak ia teringat.. tattoo yg ada di tengkuk Derryl.. yang baru saja ia lihat tadi.. bentuknnya petir.. sama persis dengan yang di buku harian ibunya. Diraihnya buku itu… lalu dia segera berlari menghampiri saudara2nya “oi~~ guys!! Sam mana?!!!” tanyanya sambil terengah-engah.
“emm.. Sam? tadi kan dia nganterin Derryl pulang…” Joe menjawab pertanyaan Darko dengan tatapan heran.. kenapa dia terlihat begitu panik?? “GAWAT!! GAWAT!!! LO SEMUA.. IKUT GW SEKARANG!!!!” perintah Darko. mereka segera masuk ke Jeep milik Darko. Jeep itu melaju kencang…Darko mengemudikannya dengan wajah panik.

“Dar!! kenapa si lo??” Tanya Joe
“ini..baca aja!!” Darko lalu melemparkan buku harian itu ke belakang

Rhom,Indra,Robert&Joe mulai membaca halaman yang ditunjuk Darko dengan seksama…

“oh.. GOD!!! Tattoo petir!! Jangan2.. Derryl..” Rhom seolah gak percaya dengan apa yang barusan dia baca.
“ya.. kemungkinan dialah yg dimaksud….” Darko meraih HP di saku celananya
“cepetan telpon Sam!!!! Kasi tau dia!!!” Indra mulai histeris
Darko mencoba menelpon Sam..

Darko: Sam!! Lo dimana?!!!
Sam: gw?? Lagi nganterin Derryl nih.. ke hutan.. ga jauh koq dri rumah pohon. Kenapa??
Darko: Sam!! Lo.. cepetan… #%#@$##%$
Sam: halo??halo?? kak!! Aduuhhh.. ga ada sinyaaalllllll~~

Tiba2 terdengar suara operator yang sangat menyebalkan di hp Darko “Maaf. nomor yang anda hubungi sedang berada di luar service area”

“SHIT!!!! Ga ada sinyal!!” karena kesal bercampur panik akhirnya tu Hp dibanting Darko.
----------------------------------------------------

(BACK TO SAM)

“Siapa tadi yang telpon??” Tanya Derryl yang saat itu tengah berpeangan ke pinggang Sam. Tapi tanpa disadari Sam… Derryl sudah mempersiapkan sebilah pisau di tangan kanannya.
“eh.. ituu… ka Darko.. kynya panik banget dia…tp sinyalnya putus.. knapa ya dia??” Jawab Sam sambil tetap konsentrasi mengemudikan motornya.
“ooh… hehehhehe pinter juga yah dia…” Derryl menjawab.. dan Sam merasakan sebuah keanehan pada jawaban cewek tu..
“emm.. Derryl?? Kamu kenapa?? Koq kynya.. ada yang..” belum selesai pertanyaan Sam.. tiba2 Derryl menusukkan pisau yang dipegangnya ke pinggang Sam.. “AARRRRRRRGGGHHHHH~~” Sam menjerit kesakitan, konsentrasinya jadi pecah, motornya oleng… lalu terjatuh ke samping.

(To Be Continue)

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Part 10)

Besok sorenya.. Sam latihan seperti biasa di hutan… sampai ada sebuah sms masuk ke HPnya…
“hmm.. Derryl?? Knp ya??” Batin sam sambil membuka sms tersebut

----------------------
From: Derryl
To: Sam

Sam…. Sorry.. rada telat ya ktemuannya.. soalnya aku ada urusan penting dulu.
Mendadak banget nih.. ngaret dikit gapapa kan??
-------------------------------

Lalu Sam segera membalasnya..

-------------------------------
From: Sam
To: Derryl

Gapapa.. aku jg masi latihan koq 
--------------------------------

dan meneruskan kembali latihannya sambil menunggu Derryl… 15 menit dari waktu yang dijanjikan….

“haaaaaaiiiiii~ maaf ya telaaatt” Derryl berteriak dari jauh. Sam membalas dengan senyuman & langsung membereskan barang2nya lalu mereka pergi ke rumah Sam.

“I’m HOOOOOOOOOOMMMMMMMMMMEEEEEEEEEEEEEE~~” teriak Sam sambil membuka pintu. Derryl langsung menyikutnya “huss!! Koq teriak2 sih??” Sam lupa kalau Derryl baru kali ini ke rumahnya..jadi gatau kebiasaan2 di situ.. “ahahahaaha gapapa. Kita Cuma tinggal ber-6 koq di sini. Cowok semua pula.. jadai rusuh2 gini mah uda biasa”

Lalu Joe datang..
“halo.. temennya Sam ya??kenalin.. gw kakak pertamanya Sam” Joe menyapanya dengan ramah. “umm..halo kak. Iya.. namaku Derryl” Derryl membalas dengan sopan.
“ayo ke dalem.. gabung sama yang lain. Sam,temenin tuh temennya.. hehehe” Joe mencoba menggoda Sam, tapi sial.. joe malah kena jitakan mautnya Sam.. wkwkwkwkwkwk

Ketika sedang seru2nya ngobrol.. tiba2 muncullah Rhom dengan ide gilanya…
“heiiiiiiiiiiiii~~ siapa yang mau ikutan maen guitar hero lawan gw????” teriaknya.
“GUEEEEEEEEE!!!! Kali ini lo pasti kalah dut!!!!” Indra sangat bersemangat
“oh.. oke.. hohohohoo indra udah berani yaaa.. sekarang… hmm.. let’s see” >:P Rhom memancing emosi Indra. Gak lama kemudian,,mereka berdua udah autis tempur berdua dengan char.na masing2.

Sam udah rada bosen liat keautisan kakak2nya tu.. akhirnya dia bertanya pada derryl…

Sam: “ryl..kamu suka main game??”
Derryl: “hahaha gausah ditanya.. SUKA BANGEEEEEEEEETTT”
Sam: “hmm… mau main game kesukaan gw ga??”
Derryl: “hmmm.. apa??”
Sam: “Dance Dance Revolution” ^^
Derryl: “phuh..huahahahhahahaha itu mah jadul banget saaaamm.. hahahahaha”
Sam: “wuiiihhhh.. soknyaaaa… coba kalahin gw kalo bisa.”
Derryl: ”gampaaaaaaang~~ gw udah sering menang maen itu”

Lalu pertarungan Derryl vs Sam White pun dimulai.. mereka berdua mulai jingkrak2 di atas karpet dance..
10 menit….
15 menit…
20 menit….
Skornya tetep seri. Udah ngos2an tapi skornya tetep sama. Darko, Joe, Robert, Indra & Rhom langsung menyemangati Derryl “WUAAAAAAHHH~~ DERRYL HEBAAAAAAAATTT!!! BARU KALI INI ADA YG BISA SEIMBANG NGELAWAN SAM!! GO DERRYL!! GO DERRYL!! GO!!!!”

Akirnya setelah hampir 30 menit Sam vs Derryl.. mereka sepakat kalau ga ada yg menang.. saking capenya langsung pada tidur2an di atas karpet dance itu….
“ahahahahahahaha hebat juga kamu…huaaaaaaahh~~ capeeeeeeeee~~ “ kata Sam yg masih ngos2an.
“hahaha kamu juga jago banget mainnya Sam.ahahaha” Derryl juga ngos2an

Saat itu.. sekilas Darko melihat sebuah tattoo di tengkuk Derryl… gambar petir.. rasanya dia pernah punya ingatan sesuatu tentang tattoo itu… tapi entah apa.
Tiba2 Rhom datang dan menepuk pundaknya “dor!!! Bengong aja… mikirin apa sih??”.
“eh.. kirain siapa.. ngga..itu loh.. tattoo si Derryl.. koq kynya ngingetin gw ma sesuatu ya..tp gw lupa.. apa ya??” jawabnya.
“jiaahh~~ tattoo doang.. ya siapa tau aja pernah liat yg bentuknya sama.. tukang tattoo kan sekang udah banyak” Rhom menepok(?) jidatnya sendiri.
“iya juga ya…” batin Darko.

Lalu Darko diam2 masuk ke gudang,,dia membuka lembar demi lembar buku2 tua yang ada disana.. hingga akhirnya dia menemukan buku harian ibunya.

Sementara itu Sam & Derryl…..
“Sam.. aku pulang dulu ya.. makasih untuk hari ini  “ Derryl melambaikan tangannya ke arah Sam.
“iyaa~~ eh,, aku anterin ya?? Udah sore nih.. masa cewek jalan sendirian sore2” tawar Sam yg ga tega ngebayangin cewek jalan sendirian sore2 di gunung segede itu
“hmm.. jadi ngerepotin…” Derryl malu2 tapi diacuhkan oleh Sam. Sam langsung mengambil kunci motornya lalu dia menggandeng Derryl “udah.. gapapa. Yuk. Sini naik ^^ “ kata Sam sambil menepuk-nepuk jok motornya.

Lalu Sam dan Derryl pergi berdua boncengan naik motor. Sam gatau.. kl ternyata… Derryl itu adalah…. >:)

(To Be Continue)

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Part 9)

Beberapa hari kemudian…. Cewek gebetan Sam itu diketahui bernama Derryl. Sam dan Derryl semakin akrab & semakin sering bertemu di Hutan…. mereka saling bertukar nomor hp dan sering sms.an. malam itu pun mereka berdua smsan terus…

--------------------------
From: Sam
To: Derryl
Haiii~~ derryllll~~ hehehe lagi apa???
---------------------------------

---------------------------------
From: Derryl
To: Sam

Lagi ga ada kerjaan nih… bosennn~~ hhehe kamuuu??
---------------------------------

---------------------------------
From: Sam
To: Derryl

Aku baru selesai makan nih.. hehe kamu ud mkn?
----------------------------------

----------------------------------
From: Derryl
To: Sam

Udah juga koq. Baru aja selesai ^^
-----------------------------------

-----------------------------------
From: Sam
To: Derryl

Eh.. eh… kamu mau main2 ke rumahku ga??
Kakak2ku pada pengen kenalan nih ma kamu
------------------------------------

------------------------------------
From: Derryl
To: Sam

Heee?? K rumah km?? kenalan ma kk2 km?? emm.. gimana ya…
Aku takut ganggu kalian…lagian aq jg gtw rmh km dmana…
---------------------------------------

---------------------------------------
From: Sam
To: Derryl

Ga ganggu koq. Kan emg mreka yg mau kenalan…
Gatau rumahku?? Ahahaha gampaaaaaaaaaang~~ besok aku latihan lg koq.
K rumahnya qt bareng aja. Jd km skalian aj mkn mlm bareng d sini. gimana? ;)
------------------------------------------

------------------------------------------
From: Derryl
To: Sam

Bener nih ga ngerepotin?? Hehehe oke deh ^^
-------------------------------------------

-------------------------------------------
From: Sam
To: Derryl

Nahh~~ gitu doong~~ hehehehehe thx ya ryl..
mpe besokkk yaaa :D
--------------------------------------------

--------------------------------------------
From: Derryl
To: Sam

Oke ^^ mpe bsk ya Sam 
--------------------------------------------

Setelah itu Sam langsung menhambur kearah Rhom dan langsung melompat memeluk Rhom.
“huaaaaaaaaaaaa~~ saaaammmmm~~ apaan sih?? Lo kesurupan apaan woi??? Tar qt bisa jatoh niiiihhh” Rhom teriak2 karena keseimbangannya mulai goyah.. lalu.. *GUBRAAAAAAAKKKKKKKKK*
“ADAOWWWWWWWWWWWWWWWWWWW” mereka berdua jatuh sangat keras saat itu juga.

Joe, Indra, Robert & Darko segera menghampiri mereka
“eh..suara apa tuh barusan??” Robert bertanya sambil melongo liat dua kakak-beradik itu sedang dalam posisi tumpang tindih.
“hahahahhahaha ngapain lo berdua??? Peluk2an gitu… jangan-jangan…. Adik2 gw…” kata2 Joe terhenti oleh teriakan Rhom. “BUKAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNN~~ GW NORMAL!!! HIIIYYyy~~~ amit2 deh!! Huaaaaaaaaa~~ itu tuh.. si Sam.. ga ada angin ga ada ujan.. tau2 nubruk gw ky banteng gila aja tu anak!! Knapa sih Sam?!!!”

Lalu Sam mulai menjelaskan…
“emmm… gini.. emm… besok malem.. Derryl gw ajak ke sini. Kenalan ma kalian… gapapa kan??” Sam agak ragu. “hah?? Derryl??” Tanya Darko.
“iyaa~~ Derryl.. cewek itu looohhh~~” Sam menjelaskan dengan singkat. “jiaaaahh~~ boleh doooong!! HARUS!! Biar kita juga jd tau.. gebetan lo tu yg manaaa.. ahaha” kata Indra sambil merangkul pundak Sam.

(To Be Continue)

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Part 8)

Beberapa hari kemudian… Darko sudah sembuh…dan Sam berencana melanjutkan latihan bela dirinya secara teratur di dekat rumah pohon di hutan.

“kaaaaaaa~~ kaaa joeeeeeeeee~~~” panggil Sam
“apaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?? Sini aja… gw di halaman belakang niihhh~~” Joe teriak2 ngejawab panggilan Sam
Lalu Sam cepat2 berlari ke halaman belakang
“ka!! Gw mau ngomong.. gw mw minta sesuatu sama luu… boleh ya??” pinta Sam
“hmmm… minta sesuatu?? Apaan??” Joe bertanya dengan tatapan heran ke arah Sam
“mauuu…emm.. mau minta izin.” Jawab Sam singkat. Joe kembali bertanya “izin?? Buat??”
“gw mw minta izin.. gw mau latihan bela diri tiap hari. Di situuuu~~ tempat biasa.. deket rumah pohon yg di hutan ituuuu. Boleh ya??” Sam memelas kepada Joe.

“hmm… liat nanti ya Sam.. gw pikr2 dulu. Ok?”, jawaban Joe membuat Sam agak kecewa “yaaahhh~~ kaaakaaaakk… yaudah deh.. ntar kasi tau yaaa” Sam berkata dengan Pasrah karena ia sudah hafal sekali dengan jawaban kakaknya. Kalau Joe menjawab seperti itu…. berarti Joe perlu waktu sehari semalam untuk memikirkan keputusannya.

Semalaman Joe mempertimbangkan permintaan Sam… hingga akhirnya Joe memutuskan mengizinkan Sam berlatih bela diri teratur di dekat rumah pohon. Karena Sam memang tergolong agresif, suka berkelahi dan menyukai tantangan maka Joe pikir.. mungkin bagus jika Sam mulai berlatih bela diri.

Esok harinya…..

“saaaaaaaaaaaaammm~~ sini!!!!” panggil Joe dengan lantang. “iyaaaaaaaaaaaaaaaa????”
Sam pun berlari untuk segera menghampiri Joe. “kenapa ka??” tanyanya
“emm.. gini.. soal permintaan lu yg kmaren itu.. oke.gw izinin. Dengan 1 syarat!!” Joe menatap Sam dengan serius
“apa?” Tanya Sam polos. “lo ga boleh berantem sembarangan. Cuma boleh untuk BELA DIRI. Paham?!!” Joe menjawab dengan sangat serius.
Tiba2 Sam tersenyum dan menjawab “iya. Gw paham. Makasih kaaa~~”

Sam terlihat sangat senang. Mulai hari ini setiap sore hari dia selalu pergi ke hutan, ke tempat latihannya. Hingga suatu saat ia bertemu dengan seorang cewek. Cewek itu terus mempehatikan Sam yang sedang berlatih sendirian. Sam menyadari keberadaan cewek itu…tapi dia membiarkannya.

Setiap Sam latihan.. cewek itu pasti memperhatikan dari kejauhan. Akhirnya Sam merasa penasaran. Ia lalu menghampiri cewek itu..
“ahem.. sendirian aja??” Tanya Sam tiba2 pada cewek itu
“emm.. iya…kamu.. tiap sore latihan di sini ya??” jawab cewek itu polos
“ah.. haha iya. Ini tempat favorit gw dari kecil” Sam mulai malu2 “eh.. kamu sendiri ngapain di sini tiap sore juga?” lanjutnya.
“mmmm…wktu itu kebetulan aku lewat sini, trus liat kamu.. teruss… gatau kenapa jadi liatin kamu terus tiap hari.. hehehe ganggu ya?” Tanya cewek itu sambil tersenyum
“ah..emm..euh.. eng..engga koq. Ga ganggu” Sam malah Salah tingkah gara2 senyuman cewek itu.
“oh.. hehehe.. eh,,aku jalan dulu ya.. udah hampir gelap nih. Kan ga lucu kalo nyasar semaleman di sini. Hehe” kata si cewek itu sambil melangkahkan kakinya
“eh.. tunggu. Perlu dianter?? Kebetulan ini juga udah koq latihannya” Sam mencoba menarik perhatian cewek itu
“oh..makasih..gausah. bisa sendiri koq. Hihihi duluan yaa~~” cewek itu berjalan terus menyusuri jalan setapak hingga hilang dari pandangan Sam.

*****************************

Sepanjang perjalanan pulang… Sam terus teringat cewek itu.. sepertinya ia suka pada cewek itu. Sesampainya di rumah… Sam langsung masuk kamar dan berbaring di kasur sambil senyum2 memandangi langit-langit kamarnya. Hingga akhirnya Robert melihat dan masuk

“eh.. adik gw ngapain tuh di kamar?? Tumben balik2 senyum2 sendiri…. Hmm… lo ga gila kan Sam???” Robert mencoba menggoda Sam.
“apaan sih??? Siapa juga yang gila??dasar kakak aneh!!” Sam menjawab tanpa melihat Robert sedikitpun.
“oh.. masi waras toh.. hmm… kalo gitu.. berarti…. Aha!! Gw tau!! Lo… lagi… jatuh cinta ya??” Robert semakin menggoda Sam
“hehehehehe” Sam Cuma senyum2, “dia itu manis banget ka…gw serasa gimanaaaa gitu pas ngeliatnya” Sam mengatakannya tanpa sadar.
“tuh kaaaaaaannn~~ ahahahahhahahahahahahahaha cieeeeeeeeee~~ ahem..ahemmm….wakakakakakakak” Robert makin menggoda Sam hingga akhirnya Sam menimpuknya dengan bantal, guling, bahkan Robert nyaris ditimpuk kasur oleh Sam. Tapi ga jadi ditimpuk kasur.. soalnya Sam paling males beresin kasurnya. “aaaaahhhhh~~ rese lo ah!!! Huss!! Hussss!!!!!” dia mendorong Robert ke luar kamanya lalu menutup pintu agar Robert ga masuk & ngegodain dia lagi.

“ahahahahahha cieeeeeeeeee~~ udah gede nih yeeeeeeeeeeeeeee~~” goda Robert dari luar kamar Sam sementara Sam yg berada didalamnya malah teriak2 gaje biar suara kakaknya itu ga kedengeran.

“kenapa sih?? Ada apaan??” Joe yg daritadi ada di luar segera masuk & meghampiri Robert. “ituuu loohh joeeeee~~ ahahaha si putih sekarang uda punya inceran… wakakakakakakakk” Robert tertawa puas.
“HAH?!! SERIUS LOE?!!!” Joe menjerit keras sekali. “hahaha iyee~~ sumpe deeehh~~ kl kga percaya.. intip aj kamarnya.. tuh dy lg mabuk cinta dikamarnya tuh wkwwkwkk”.

Ketika tiba saatya makan malam.. semua berkumpul di meja makan…

Joe mulai berbicara “ehemm… kayanya ada yg punya gebetan baru nih…” Joe menyindir Sam. Sam yg kaget lg makan langsung keselek dan batuk ga brhenti2.
“heh?? Lo knapa Sam??” Tanya Darko. “heh?? Eh..*uhuk**uhuk* nggaa~~ gapapa.. Cuma keselek doang koq. *uhuk* adooh!!! Pedes amat sih ini makanan!!!” Sam mencoba berkelit.
“hah?? Pedes?? Masa?? Gw masak ga pake cabe koq… merica jg ngga… koq bisa pedes ya??” Rhom yg masak makanan itu jadi bingung sendiri. “eh, ngomong2… Joe!! Td katanya ada yg punya gebetan baru?? Siapa???” Tanya Indra penasaran. “itu tuuhh~~” jawab Joe sambil melirik Sam.
Darko, Indra & Rhom langsung melirik ke arah Sam yang lagi nunduk2 malu… dan ketiganya seketika berteriak dengan mata melotot dan mulut menganga lebar.. “UAAAAAAAAAPPPPPPPPPAAAAAAA?!!!!!SAM???!!!!!!!!!!!!!!!!!!” O.O

“ehehehehe” sam hanya tersenyum
“wuidiiiiiihh~~ gilaaaaa luuuuu~~ punya gebetan ga bilang2!! Kenalin ke kita dong!!!” seru Rhom. “iya nih.. gebetan baru jangan diumpetiiinn~~” Darko ikut2an.
“ahahahahaha iya dehh… ntar gw kenalin deh…hehehehehe” Sam jadi senyum2 SalTing sambil garuk2 kepala yg sebenernya ga gatel sedikitpun.

(To Be Continue)

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Part 7)

Darko menunggu di kamar sementara Rhom sedang memasak sepanci cream soup. *lalalallalalaaa~~tadamtadamm~~* Rhom bersenandung kecil.
“oi,, maksud lo apa sih?? Masa orang sakit dibolehin ga minum obat??” Tanya Sam sedikit keras.
“hahhaha kalem dikit dong adikku sayang~~ just see..and DON’T BLINK” Rhom menatap adiknya dengan tatapan mautnya yang super tengil. “tadaaaaa~~~ udah jadi. Nah.. sekarang… kita masukin bumbu rahasianya ^^ “ Rhom berkata dengan riang sambil menaruh serbuk putih di atas sendok supnya kemudian menimbunnya dengan cream soup yg tadi dia buat.

“Darko~~ Daarrkoo~~ makanan siaaaaapppp~~” Rhom terdengar ceria..agar tidak ada yang curiga padanya.
“hmm.. wangi banget…makan sebelom dingin tuh..ntar udah dingin ga enak” Kata Indra
“cepet amat…. Lo masak sendiri ap delivery order tuh??” Darko agak curiga
“masak sendirilaaaahhh~~ gw kan fasthand. Lupa??heheheeheh” Rhom menjawab petanyaan Darko sambil nyengir2 ky kuda. “nih..nih.. aaaaa~~~aaaa~~~ammm…enak kan?” kata Rhom sambil memasukkan sesuap cream soup itu ke mulut kakaknya.
“hmm… koq.. agak pait ya??” Tanya Darko
“oh..hahaha lu kan lagi sakit… jadi lidahnya pait.. jadi apaan aja pasti jadi pait deh” kata indra mencoba memberi alasan.
“iya kali ya.. hmm.. yaudah.. sini.. gw makan sendiri aja.” Kata Darko sambil mengambil alih mangkuk di tangan Rhom. “loh? Gamau disuapin adeknya nih??” Rhom sedikit cemberut.
“gamau ah… aneh kl cowok disuapin ma cowok. Berasa.. lu tau lah..” kata Darko
“ahahaha iyaa.. bcandaaa.. gw tau koq ^^ nih, makan yaa..” jawab rhom sambil mempersilakan.

“heh..td lo masukin apa ke makanannya??” bisik Sam ke telinga Rhom.
“oh.. tenang aja.. bukan racun koq. Itu cuma…obat turun panas yang gw bubukin” bisik Rhom dengan nada licik.
“hahahahahaha pinter juga luuu~~” Sam berkata sambil menepuk-nepuk pundak Rhom.

Beberapa saat kemudian..

“umm.. gw udahan ah makannya. Udah kenyang… masi enek pula....” kata Darko sambil meletakkan mangkuk itu di meja di samping ranjangnya.
“gapapa.. dikit2 aja. Yg penting masuk“ timpal Joe sambil mengambil mangkuk itu dan membawanya ke tempat cuci piring.
“huaaaaahmmmzzz~~~ koq gw jadi ngantuk gini yah…” kata Darko yang merasa kelopak matanya semakin berat.. “yaudah.. istirahat deh…biar cepet sembuh” kata Sam.

perlahan-lahan… lalu… *krrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr* Darko sudah mendengkur.

“hihihihi lucu yah dia kalo tidur” Sam malah cekikikan
“hahaha iya.. polos banget ya mukanya kl lagi tidur. Ky anak kecil,. Padahal dia kan kakak kita yang super serius. Wkwkwkwkwk” Rhom ikutan cekikikan
“sssstttt… malah pada ketawa2… keluar yuk? Biarin dia istirahat dulu..” bisik Robert

Lalu mereka meninggalkan Darko yang sedang tertidur…
Di ruang santai mereka… mereka tidur2an sambil ngobrol2 gaje. Tiba2 Joe nyeletuk
“Eh,, gimana nih?? Mumpung Darko lagi tidur.. gimana kl obatnya kita masukin diem2 aja ke mulutnya??” Joe meminta pendapat saudara2nya
“baner tuh.. kynya emang harus digituin” jawab Robert.
“eh??jangan dooooooooong~~~” pinta Rhom. Joe langsung menatap heran kearah adiknya yg paling tengil itu “loh??koq??koq gitu sih???” tanyanya dengan heran.
“iyalahh.. gw kan gamau dia overdosis” Rhom menjawab dengan super cuek
“hah?? Maksudnya??” Joe makin heran
“gini loh.. kalo kebanyakan minum obat bisa overdosis kan?” Rhom malah balik nanya
“iya.. terus??” Robert ikut2an jawab.
“naaaahhhh~~ tadi obatnya udh diminum koq sama Darko. Jadi jangan sekarang ngasi obatnya lagi. Paham?” jawab Indra sambil melirk kearah Rhom dan Sam yang sedang tersenyum penuh makna.
“haaaaaaaaaahh?? Jadi??jadii??? obatnya..udah di…” Joe melongo ga percaya kalo obatnya udah diminumin. “yupz. Misi kita sudah terlaksana koq komandan Joe ^^ “ Sam menjawab dengan santai.
“siapa yg ngasih??” Tanya Robert
“niiihhh~~ yang tato.an niiiiiiiiihhhh~~~” Indra menjawab sambil menjitak pelan kepala Rhom. Sejenak ruangan itu menjadi hening… “kenapa? Gw salah ya??” Rhom mulai ngerasa ga enak gara2 semuanya jadi diem2an. Tapi beberapa saat kemudian Joe dan Robert bersorak “wooooooooooooooooooooooooo~~ bukannya bilang-bilang luuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu Rhoooooooommm~~~~ dasar tengiiiiillll” ruangan itu kembali rusuh lengkap dengan bantal2 yang berterbangan kearah Rhom karena dilempar oleh Robert dan Joe, Sam dan Indra juga ga mau kalah, mereka ikutan nimpukin Rhom pake bantal.
“ahahahahahahhaha ~~ ampun ampuunnn~~ ahahahaha sorry dehh~~ ga sengajaaa itu ide dadakaannnn jadi gw ga sempet ngajak2. Wakakakakakakakkakakak” Rhom tertawa puas di bawah timbunan bantal yang menimpanya.

(To Be Continue)

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Part 6)

Maka mereka bergantian mengmpores semalaman… dan akhirnya saking lelahnya mereka pun lalu tertidur di sisi tempat tidur Darko.
Hingga matahari pagi menampakkan dirinya….dan ayam tetangga bernyanyi..

*KUKURUYUUUUUUUUUUUUUUUKKKKKKKKKKKKKKKKKKK*

Darko membuka matanya pelan-pelan… pandangannya sedikit kabur dan serasa berputar..
*uhuk**uhuk* “sam??sam??kamu ngapain disini sam??bangun woi!!” Darko mengguncangkan bahu Sam. mencoba membangunkan Sam yang tertidur di sisi tempat tidurnya.
“Rhom??”*uhuk**uhuk*”bangun dong~~ masa pada gitu sih tidurnya.. ntar pada sakit punggung loh” kata Darko sambil mengguncang-gundang bahu Rhom.

“hmmmh.. apa ka?? Hmm… ka..KA DARKO?!! Kk udah bangun??!!!” Sam memekik kaget.
“apa Sam??Darko ud bangun??” Rhom ikutan kaget
“heh??kalian pd kenapa sih??”*uhuk**uhuk*”duh.. gw bangun tidur koq tau2 jd batuk2 + pusing gini yah…” Darko mengeluh sambil menutupi matanya menggunakan lengan kanannya.
“hufth…semalem lo demam tinggi mpe ngigau…” Rhom memberi tahu.
“oh… hmm.. thanks dah ngurusin gw semaleman yah…mendingan kalian istirahat juga gih.. ntar malah ikutan sakit” Darko berkata dengan nada sedikit menyuruh.
“gapapa.. lo yg mestinya istirahat ka… tuh demamnya masih tinggi banget” kata Sam sambil memperlihatkan thermometer yg menunjukkan angka 40.
Tiba-tiba Joe datang…
“hei.. ini kenapa pada ngumpul disini??ini juga..baskom kenapa disimpen disini??ada yang sakit??” Tanya Joe yang kebingungan
“ada.. tuh..” jawab Rhom sambil menunjuk Darko
“lo sakit Dar?? Gw anter ke dokter ya??” Joe menawarkan. Tapi segera ditolak oleh Darko “ngga ah… ngapain??baru juga sehari.. palingan demam biasa doang. Istirahat sebentar juga turun koq panasnya” *uhuk**uhuk*
“yaudah… kl gamau ke dokter.. ntar gw minta obat turun panasnya aja deh ke Robert” Joe melangkah keluar kamar dan menghampiri Robert.

“Bert,, punya obat turun panas ga??” Tanya Joe ketika melihat Robert
“ada tuh di laci dapur. Buat siapa emang??” Tanya Robert
“itu.. si Darko…” jawab joe sambil terus mencari dan akhirnya.. “KETEMU!!” Joe langsung berlari k kamar Darko “nih.. obatnya nih..” sambil menyodorkan obat tersebut.
“gamau ah….” Darko menutup mulutnya rapat2
“obat itu pait!! Bikin enek tau ga!! Jauhin dari gw.. huss~huss~” Darko berkata dengan jijik.
“yaampuunn… kakakku manja cekaliiii~~~” kata Rhom dengan gayanya yang sok imut itu.
“orang aneh… mana ada sih yang doyan obat.. ya paitlahh.. tp kan biar cepet sembuh” Sam berusaha membujuk kakaknya.
“GA!!GA!!GAAAAAAAA~~ GAMAU!!!” *uhuk**uhuk* “eh.. lu sih maksa.. jd batuk kan gw..” protes Darko

“AHA!!” Tiba-tiba terlintas sebuah ide di benak Rhom yang diikuti senuyuman tengil yg lebar di bibirnya…
“kakakku cayaaaang~~ yaudah… kl gamau minum obat.. gapapa dehhh.. tapi kan kakak mesti makan… mau makan kan ka??” Rhom berusaha membujuk sambil mengedipkan sebelah matanya. Indra langsung tahu apa yang ada di benak adiknya itu.. “Iya tuh.. bener banget!! Gimana mau sembuh kalo ga minum obat & ga makan?? Paling nggak mesti makan dikiiitt aja. Mau ya?” Indra berusaha membujuk juga
“ errrr… iya deh.. dikit aja yah tapi.. ga nafsu nih gw…” Jawab Darko
“hohohoo tenang aja~~ kl gw yg masak pasti bisa bikin nafsu makan lo balik” Rhom membusungkan dadanya.

(To Be Continue)

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Part 5)

Ketika mereka sedang asyik-asyik menenggak softdrink masing-masing.. mereka mendengar suara aneh… suara yang tidak biasanya…
*ungngngh.. ayah…ibu…..*

“Sam… suara apaan tuh???” Tanya Rhom
“Errrr… gatau gw… hwhwhwhwhw ini hari apa sih??” Sam balik nanya
“ini… kamis…. Malem jumat.. kliwon…” jawab Rhom dengan cemas. (Hahaha disini Rhom memang paling takut hantu dan sejenisnya sih ^^”)
“duh..jangan nakut-nakutin gitu dong…. Udah mau tengah malem nih..” Sam mulai terbawa suasana.. “Yaudah.. mendingan kita cari aja sumber suaranya. Gimana??” Rhom berkata begitu setelah mengumpulkan seluruh keberaniannya yang disambut dengan anggukan tanda setuju dari adiknya.

Mereka berjalan mengitari ruangan yang ada di dalam rumah tersebut… satu persatu tempat sudah mereka geledah… tapi tidak menemukan apapun.. akhirnya mereka menyusuri lorong kamar… mulai dari pintu kamar Joe, hingga kamar mereka sendiri. Dan menyadari bahwa suara tersebut berasal dari kamar Darko..

“eh.. asal suaranya dari sini..” bisik Sam..
“iya sih… hmm.. gimana nih??” Tanya Rhom
“kita periksa aja deh… takut ada apa-apa nih gw…” Sam mengambil keputusan sambil mengetuk pintu kamar Darko yang tidak terkunci. “ka??ka.. gw masuk ya…” lalu mereka melangkah masuk dan terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Darko sedang gelisah di tempat tidurnya. Sepertinya ia mengigau… wajahnya merah, keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya, badannya menggigil.
*ungh.. ayah.. ibu..uhuk..uhuk*

“Dar??Darko! lo kenapa Dar?!!” pekik Rhom mulai panik sambil menepuk-nepuk pipi Darko agar dia berhenti mengigau.
“YA AMPUN!!! BADANNYA PANAS BANGET!!!!!” Sam yang berinisiatif memegang kening Darko juga jadi ikutan panik.
“SAM!! SIAPIN KOMPRES!! SEKARANG!! CEPEEEEEEETTTT!!!!” perintah Rhom
“SIAAAAAAAAAAPPP” sam segera berlari ke dapur lalu kembali ke kamar Darko dengan membawa sebaskom air dan lap basah yang biasa dipakai untuk mengompres, lalu meletakan lap tersebut di kening Darko.

“aduuhh.. pasti gara-gara tadi dia ujan-ujanan nyariin gw ke hutan deh..makanya jadi ky gini…” kata Sam panik.

10 menit kemudian.. Darko mulai tenang dan berhenti mengigau….. dia tertidur tenang sekarang….
“hufth.. akhirnya~~~ behenti juga ngigaunya…..” Rhom menghela nafas lega.
“iya.. ngigaunya sih berhenti.. tapi badannya masih panas banget tuh…” kata Sam sambil terus mengompres.
“haduhhh.. mana gw jg gatau obat turun panas disimpen dimana sama si Robert..” Rhom mulai bingung
“hmm.. dia jd gini pasti gara-gara gw.. hufth…Saaammm~~ lu doyan amat sih bikin masalah!!!” umpat Sam pada dirinya sendiri
“bukan salah lu juga koq… dianya aja yang khawatir berlebihan mpe ujan-ujanan” Rhom berusaha menenangkan Sam. “udah.. yang penting malem ini kita harus jagain dia..gw takut dia kenapa-kenapa” kata Rhom.

(To Be Continue)