Selasa, 07 Desember 2010

HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~ (Prolog + Part 1)

Hoho gw mau coba bikin cerita juga ah.. baru pertama kali sih gw bikin… jadi gw ga tau ini cerpen / novel ^^v
Judulnya.. HEY!! WE ARE BROTHERS RIGHT?! ^.~
Gw bikin cerita ini karena terinspirasi cerpen2, cerbung2 dan novel2 lainnya yg ada di TMF yang mengisahkan tentang kakak-beradik khayal.. (Darko,RobIn,rhom & sam).
Ya.. ini cerita tentang kakak-beradik khayal itu. Tapi disini karakternya gw bikin agak berbeda…karena disini karakter Sam jadi Bandel banget & semaunya sendiri. Gw juga nambah karakter baru.. yaitu Joe sebagai kakak tertua
Maaf kalo jelek… ^^v
Selamat membacaaaaaaaaaa :D
-------------------------------------------------------------------------------------

Ada rumah yang cukup besar yang berdiri kokoh di bukit di tengah gunung the great brothers. Rumah itu hanya dihuni oleh 6 orang kakak beradik.. ya, mereka adalah Joe, Denny, Robert, Indra, Rhom, dan Sam. Mereka sudah lama ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya yang tewas ditangan seorang sniper geblek suruhan musuh bebuyutan mereka yang iri pada gelar “MASTER” mereka ketika sedang bersantai menikmati indahnya sunset di bukit.

Rumah dan gunung itu adalah warisan dari orangtua mereka.
Ketika peristiwa itu terjadi, Sam masih sangat kecil… dan sekarang yang bisa dia ingat hanyalah.. dia sedang berada dipelukan ibunya ketika terdengar suara tembakan. Dia belum mengerti apa-apa..dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat itu…dia bingung melihat kakak-kakaknya menangis sambil memeluk jasad orang tua mereka. Sam kecil lalu digendong oleh Rhom, Rhom memeluknya dengan hangat.. dan sesekali membisikan.. “kamu harus kuat menghadapi ini Sam.. HARUS!!” dengan suara yang tersendat-sendat.

15 tahun kemudian…..

“WOOIIIIIIIIII~~ SAAAAAAAAAMMM!!! SAM WHITE~~ bangun dong.. mau tidur sampe kapan luuuuuuu???” teriak Indra yang sedang menatap layar tv untuk menyaksikan acara favoritnya.
“dia masih tidur??” kata Darko yang baru saja selesai memanaskan mesin jeep nya.

Mereka akan pergi ke bukit tempat orangtua mereka ditembak dan dimakamkan karena hari ini bertepatan dengan 15 tahun kematian orang tua mereka.

“eh,, Rhom… lu bangunin Sam dong.. please~~ kita bisa kesorean perginya kl dia ga bangun-bangun juga” pinta Joe yang sedang memasak..
“gw sih mau-mau aja… cuman.. bangunin Sam itu lumayan susah lho…” jawab rhom sambil melangkah ke kamar Sam
“ntar kalo dia ga mau bangun juga.. biar gw yang turun tangan!! Tp sekarang gw ga bisa.. tanggung nih lagi masak.. nanti masakan gw bisa gosong..” jawab Joe yang masih sibuk dengan masakannya.
“oke..oke..siaaaaapp~~” kata rhom sambil berlari di lorong dan langsung membuka pintu kamar Sam.
Di kamar terlihat Sam masih meringkuk di kasurnya yang empuk..
(dibandingkan dengan saudara2nya yg lain,,Rhom memang yang paling gak bisa diem dan selalu ga mau diem)

“Saaamm~~ ayo dong banguunn…. Cepetan kamu bangun, mandi, trus sarapan! tuh Joe udah masak buat kita semua. Ntar kasur kamu kk yg beresin deh” kata Rhom santai sambil bersandar di kusen pintu kamarnya Sam
“hmmmh… ngga ah.. MALES.. GW MASI NGANTUK NIH!! KELUAR LU!!!” jawab Sam seenak jidatnya aja ngusir kakaknya sendiri.
“Sam.. kita kan mau ke makam orangtua kita.. jangan gitu dong!!” timpal Rhom yang emosinya mulai terpancing.
“LO AJA GIH SONO MA YG LAEN… GW OGAH!! MALES!!!” kata Sam.
Mendengar jawaban Sam,, kesabaran Rhom akhirnya sampai pada puncakya..
“AAAAAAAARGGGGGGHHHH~~~ SAAAAAAAAAAMMMMMMMMM WHIIIIIITEEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! LO TUH YA!! DIKASIH ENAK MALAH NGELUNJAK!!!” bentak Rhom yang ternyata suaranya itu membuat seisi rumah gempar. Joe yang baru aja selesai memasak pun lari tergopoh-gopoh menghampiri asal suara tersebut…

“apaan sih ini adik-kakak pagi2 udah berantem?!!” tanya Joe yang udah mulai ga tahan sama keributan semacam ini yang biasa terjadi di rumah mereka.
“WHAT?!!! ‘ADIK-KAKAK’?? huh.. apa ga salah denger tuh gw?? Hah?? Lo semua?? ‘kakak’ gw??GA SUDI GW PUNYA KAKAK KEA KALIAN!!!” bentak Sam yang merasa kalau kakak2nya itu terlalu ikut campur setiap urusannya dan menganggapnya seperti anak kecil.
*PLAAAAAKKKKKKKKK* tanpa sengaja…. Joe melepaskan tamparan mautnya ke pipi kiri Sam… seisi ruangan langsung diam… Darko, RobIn, bahkan Rhom ga ada satupun yang berani bersuara.
Sampai akhirnya Joe mulai bersuara....
“sorry Sam.. gw terpaksa ngelakuinnya karna lo udah ga bisa dibilangin dengan cara halus…kita tunggu lo di depan, cepet.”
Lalu mereka pun meninggalkan kamar itu.. kecuali Sam yang masih ga terima terhadap apa yang dilakukan Joe.

“DASAR EGOIS!!!!!!!!!!” teriak sam dalam hati… dia sangat marah.. tapi akhirnya dia juga bergegas ke luar untuk pergi mengunjungi makam orangtua mereka..


(ToBeContinue)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar